Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Essi nomor 89 - Jalankan Tugas, Betapa Indahnya

28 September 2025   09:26 Diperbarui: 28 September 2025   09:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.etsy.com/market/sensual_woman_art?ref=pagination&page=3

Essi 89 - Jalankan Tugas -- Betapa Indahnya ...
Tri Budhi Sastrio - Kasidi

Pasti ada banyak orang yang dengan hati riang gembira
            menjalankan tugasnya
Meskipun tentu saja tidak sedikit jumlah orang yang
            justru bersikap sebaliknya.
Memang seperti inilah adat dunia dan karenanya kondisi
            ini dapatlah diterima.
Karena yang beri tugas manusia tentu saja ada yang suka
            ada yang tidak suka.
Tapi kalau perspektifnya diubah dan si pemberi tugas
            adalah yang mahakuasa
Masihkah ada yang berani tidak menjalankan tugas
            dengan hati riang gembira?
Rasanya tidak ada tetapi masalahnya ada berapa banyak
            orang yang tak hanya
Merasa tetapi benar-benar paham bahwa semua kejadian
            dalam hidup manusia
Adalah titah, adalah perintah, adalah sabda, yang
            diberikan sendiri oleh si Dia?

Jika mendapat peran sebagai orang yang sukses,
            berhasil, kaya dan bahagia,
Rasanya hampir semua orang suka dan protes serta
            keluhan pada yang kuasa
Tak akan pernah terlontar walau ungkapan syukur
            mungkin hanya sedikit saja.
Yang jelas jika peran ini diperoleh semua orang pasti
            senang, suka dan ... suka.
Lalu bagaimana jika peran yang ditentukan yang kuasa
            mengharuskan di dunia
Bukan hanya hidup menderita, kenyang dihina, dan
            martabat sebagai manusia
Juga menghilang tak tentu rimbanya? Apakah tugas
            semacam ini dapat diterima    
Dengan hati lega, lapang dada, tetap ceria dan
            menjalankannya dengan setia
Karena inilah titah dan sabda yang mahakuasa yang
            memang haruslah diterima
Dengan lapang dada, ceria, gembira, tulus, setia tanpa
            keluhan tidak berguna?
Yang merasa tak berdaya dan kemudian pasrah begitu
            saja, banyak jumlahnya.
Tetapi yang tetap penuh semangat dan syukur tetap
            menjalankan peran terhina
Mungkin tidak banyak jumlahnya, apalagi ketika peran
            ini dikombinasikan purna
Dengan peran kehilangan martabat dan harga diri serta
            miskin tak terkira-kira.
Wow ... mungkin semakin sedikit saja dan karenanya
            lewat untaian kata-kata
Yang mungkin tak indah mempesona -- kalau masih bisa
            -- diajaklah semuanya
Guna menyadari bahwa hidup miskin terlunta-lunta,
            kenyang dihina dan dinista,
Martabat sebagai manusia pun didorong sampai ke
            dasarnya, adalah titah sabda
Yang kuasa yang sudah selayaknya dijalankan penuh
            semangat riang gembira.
Dengan konsep ini maka tak ada kehidupan yang tak
            menyenangkan ria gembira
Semua yang ada dalam kehidupan pantas dijalankan
            dengan semangat membara
Kehidupan adalah titah dan perintah yang datang
            langsung dari yang mahakuasa,
Lalu bagaimana mungkin tidak dijalankan dengan
            semangat berkobar-kobar ceria?
Nista, melarat tanpa martabat, ke sana dicemooh,
            ke sini ditolak, hidup terlunta,
Persis sama seperti hidup sukses yang berkelimpahan
            bahagia serta sejahtera.
Bahkan ketika harus sakit menderita bertahun-tahun
            lamanya, pasti bisa ceria
Tak ubahnya seperti mereka yang sedang sehat dan
            mampu berbuat apa saja
Karena jika titah dan sabda yang mahakuasa yang
            dijadikan tolok ukurannya,
Bukankah keduanya sama saja, sama-sama titah dan
            sabda yang mahakuasa?
Sakit dan menderita, syukur dan terpujilah Allah yang
            di surga; sehat berbahagia
Juga syukur dan terpujilah bagi Allah yang di surga;
           dan inilah konsep bijaksana
Guna sikapi petaka dan bencana, berkat dan karunia,
            yang semuanya sama-sama
Kehendak sang mahapencipta ... ah ... semoga mereka
            yang sedang menderita
Paham dan tulus menjalankan karmanya, sedangkan
           yang berbahagia sejahtera
Juga mengerti dan gembira melaksanakan tugas yang
            dibebankan pada dirinya.
Jika ada yang meminta, berbahagialah karena ada sarana
            jalankan perintahNya.  
Inilah makna hari penuh cinta, memberi hanya bisa kalau
            banyak yang meminta.          

Essi 89 - tbs/kas -- SDA13022012 -- 087853451949

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun