Untuk siapa saja dalam kelompok ini yang dengan setia memberikan pelayanan pada orang lain, pada sesamanya, tanpa upah, haruslah diberi apresiasi. Mereka yang segera akan bergabung untuk memberikan pelayanan yang sama juga harus diberi apresiasi karena berani bergabung menjadi 'hamba', menjadi 'pelayan' yang tanpa upah. Bravo dari Kasidi.
Kemudian, ini penting disampaikan, bahwa sejatinya setiap orang yang bersedia dan telah menjadi 'hamba atau pelayan' bagi orang lain, telah menerima upahnya, berupa kesempatan untuk melayani tanpa upah. Jadi upah para saudara adalah dapat melayani tanpa upah. Ini adalah upah yang luar biasa. Ini adalah jenis upah yang menurut Kasidi berada pada level ketiga tertinggi dari segala macam upah yang  ada di dunia. Karenanya, sekali lagi bravo untuk saudara sekalian.
Kemudian, ini juga penting, jangan merasa atau mengatakan 'melayani Tuhan' karena setiap kali merasa atau mengatakan ini maka saudara sedang melanggar Sabda Tuhan. Layani semua orang. Semakin menyebalkan seseorang, semakin perlu 'dilayani', semakin 'mbencekno' seseorang semakin layak diberi prioritas, semakin hina seseorang semakin perlu diperhatikan dan dibantu. Sulit? Iyalah tetapi itulah perintah Tuhan, itulah Sabda Tuhan.
Berikutnya silahkan dinikmati jika ada waktu tulisan seorang teman yang dulu paling sering dihardik sebagai orang yang 'ngawur dan sok tahu'. Dia mencoba menggambarkan bagaimana Tuhan yang justru semakin mulia dan gemilang bercahaya ketika dihina dan dinista. Begitulah juga hendaknya saudara.
Bukan karya yang terlalu hebat tetapi bolehlah daripada tidak ada. Hehehe ... tertanda  dan bravo dari Kasidi. (SDA21012022)