Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Kontemporer: Misteri Cangkir Retak

8 Maret 2021   09:30 Diperbarui: 8 Maret 2021   10:12 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gambar.pro/2010/04/100-gambar-gelas-yg-retak-kekinian.html

"Jangankan cuma sehari," balas Santoso tetap  dengan senyum yang tidak bisa kutebak maknanya, "setahun pun akan kuberikan. Engkau baru akan tahu maksudku itu, kalau aku sendiri yang mengatakannya padamu!"

"Kita lihat saja besok. Khusus untuk besok, aku tidak  akan masuk kuliah. Aku akan berada di ruang koleksimu, menggunakan pikiranku. Sore harinya akan kubuat engkau terkejut dengan jawabanku tetapi ..."

"Tetapi  apa?"  tanyanya tidak sabar melihat aku  tidak  jadi melanjutkan. Rupanya berhasil juga aku menggugah emosinya.

"Tetapi  aku khawatir begitu aku bisa menebak dengan  benar, engkau tetap menyalahkan karena malu mengakui!"

"Ha, ha, engkau tidak perlu khawatir kawan. Akan  kutulis maksudku itu di atas sehelai kertas, akan kumasukkan ke dalam amplop, kemudian kulem. Besok setelah engkau menjawabnya, engkau boleh buka amplop itu dan engkau bisa melihat jawaban yang benar. Setuju?"

"Setuju!" jawabku bersemangat. "Kau punya kertas, amplop, dan lem?"

Dia mengangguk, kemudian bangkit dan masuk ke kamarnya.

"Kau tunggu di sini, akan kutulis dan kulem  di  dalam!" katanya memberi pesan sambil berjalan. Aku mengangguk, tetapi aku tahu dia sudah tidak melihat anggukanku, karena dia sudah menghilang di balik pintu kamar tulisnya. Sekitar dua menit kemudian, dia keluar dengan  amplop di tangan.

"Di  sini  semuanya!" katanya padaku.  "Satu  pesanku, engkau juga harus bersikap jujur dan jantan. Jangan coba-coba membuka amplop ini atau berusaha meneropong  tulisan  di dalamnya!"

"Oho, percayalah  kepadaku.  Aku tidak akan   berbuat serendah itu!"

"Aku percaya padamu, kawan dan sampai jumpa besok!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun