Kasidi 269 Â Apakah Tuhan Pernah Berdusta
Apakah Tuhan pernah berdusta? Sejauh yang pernah dicatat, tentu saja tidak pernah, meskipun tentu saja 'bisa' jika itu yang dikehendakiNya. Hanya saja untuk apa berdusta karena langit dan bumi milikNya dan Dia berkuasa menentukan segalanya.Â
Jadi ya untuk apa berdusta, karena bukankah seseorang terpaksa berdusta karena ada situasi yang memaksanya, sementara untuk Tuhan kondisi seperti itu tentu saja tidak pernah ada.
Lalu bagaimana dengan manusia? Seorang rasul bahkan dengan tegas mengatakan bahwa 'semua manusia pembohong' walau pernyataan ini disampaikan dalam suatu konteks tertentu tetapi yang jelas pernyataan seperti itu pernah dicatat dan tampaknya lintas konteks.Â
Lalu jika ini benar dan lintas konteks serta lintas waktu, apakah tidak ada manusia normal yang tidak pernah berbohong dan berdusta, begitu Kasidi yang sederhana pernah bertanya?
Jawaban yang memuaskan tidak pernah diperoleh. Dalam kisah perwayangan hanya ada dua orang - dari sekian banyak orang - yang dikenal tidak pernah berbohong. Yang pertama Yudistira dan yang kedua Bima, tetapi bagi Resi Drona, hanya Yudistira yang diakui sebagai orang yang benar-benar tidak pernah berdusta.Â
Itulah sebabnya mengapa Kresna sempat bingung berat ketika Kurawa mengangkat Drona sebagai panglima utama, karena tidak seorang pun yang dapat membunuh dia kecuali sang resi mau mengakhiri hidupnya sendiri.
Nah, supaya bisa seperti ya harus diakali, ya harus dibohongi, tetapi bukankah segala macam akal-akalan dan berita dusta pasti gagal karena Drona bisa bertanya pada Yudistira yang seorang murid sekaligus raja yang pantang berdusta?
Drona pada akhirnya memang pralaya setelah yakin bahwa berita yang didengarnya benar adanya setelah mendapat konfirmasi dari Yudistira, orang yang diyakini tidak akan pernah berdusta.
Yudistira sendiri memang tidak berdusta, tetapi demi masa depan keluarga dan rakyatnya dia mau dengan sengaja sangat melirihkan kata 'gajah' sedangkan kata 'Aswatama' diucapkan dengan jelas.Â
Yang mati memang gajah bernama Aswatama. Didalangi oleh Kresna seluruh prajurit di pihak Pandawa berulang kali meneriakkan bahwa Aswatama telah mati. Teriakan ini tentu saja didengar oleh kedua belah pihak termasuk oleh Resi Drona.