Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 508, Jangan Dengarkan yang Lain

10 Desember 2018   08:13 Diperbarui: 10 Desember 2018   11:08 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : theodysseyonline.com

Apakah mereka yang selalu berseru-seru Tuhan, Tuhan, akan masuk surga. Ternyata kata Tuhan, tidak. Lalu siapa? Hanya mereka yang melakukan kehendak BapaKu yang akan masuk Sorga. Lalu bagaimana tahu apa yang dikehendaki Bapa atau pada siapa Bapa menyampaikan kehendakNya? Kata Bapa sendiri, dengarkanlah Dia. Dia itu siapa? Dia itu Tuhan. 

Jadi ayo dengarkan Dia, dengarkan Tuhan, jangan dengarkan yang lain. Lalu di mana Tuhan bicara? Di mana Sabda Tuhan? Hanya ada dalam Injil, bukan di tempat lain. Kalaupun nanti di tempat lain ada Sabda Tuhan, maka sudah pasti Sabda Tuhan itu dikutip dari Injil, jika tidak maka sudah pasti itu bukan Sabda Tuhan. Sederhana dan gamblang.

Berikutnya, yang juga menarik untuk diperhatikan, adalah yang ini.

Jadi ketika orang picik, culas, penipu, pendusta, pemfitnah, pengecut, penipu, pengkhianat, penyesat dan sejenisnya sendiri-sendiri atau berhimpun sambil menggunakan nama Tuhan sebagai tamengnya, maka kekuatan mereka seakan akan hebat dan mampu mengguncang dunia. Yang mereka tidak tahu, betapa Tuhan sejak lama mengingatkan kita 'Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. 

Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.' Lalu Sorga? Bagaimana tidak jauh jika mereka tidak melaksanakan kehendak Bapa yang disampaikan melalui Tuhan? Jadi apapun yang dilakukan hendaknya selaras dengan kehendak Bapa, selaras dengan Sabda Tuhan, selaras dengan sifat rendah hati dan murah hati, yang dikaruniakan khusus kepada semua orang supaya dapat memahami semua Sabda Tuhan secara sederhana dan bersahaja.

Sama seperti orang bodoh, orang yang merasa pintar juga bisa salah memahami Sabda Tuhan karena biasanya orang bodoh menggunakan kebodohohannya dan orang pintar menggunakan kepintarannya untuk menafsir. Sabda Tuhan itu sederhana, lurus, jelas, gamblang, tidak pernah multi makna, bahkan ketika Tuhan bercerita menggunakan perumpamaan pun sudah jelas karena tujuannya memang untuk menjelaskan, karenanya ya tidak perlu dijelaskan lagi apalagi ditafsirkan.

Berbahagialah mereka yang tidak bodoh dan tidak pintar, mereka yang lurus dan sederhana, karena hanya pada merekalah inti Sabda Tuhan selalu terbuka lebar dan terpampang dengan jelas di depan mata hati dan pikiran. Ayo lakukan yang ini, hanya dengarkan Sabda Tuhan, jangan yang lain. Yang lain, jika bertentangan dengan Sabda Tuhan, pasti salah. KASIDI no. 508 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun