Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasidi Nomor 449, Dari Ruang 27

17 Maret 2018   15:19 Diperbarui: 17 Maret 2018   15:38 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini kisah penulis lirik lagu sederhana, yang katanya telah menulis kurang lebih 35 lagu, dan tiga di antaranya 'dicuri' dan dinyanyikan oleh seorang pewarta, penyanyi, penulis lagu, dan sejumlah label keren lainnya. Hebatnya, sang penulis lagu ini dengan polosnya bercerita bahwa dia merelakan dan memaafkan semua perbuatan 'maling nan tidak terpuji' atas dasar ajaran dan perintah Tuhan. Wow, Kasidi ikut memberi komentar dengan ceria dan mengatakan 'ini baru tindakan yang bagus sekali'. Ketika sang penulis ditanya apa alasan lain dia memaafkan perbuatan sang pewarta penyanyi yang populer ini adalah karena toh namanya tetap dicantumkan sebagai penulis lagu, dan dia sebagai tali asih telah menerima transfer ke rekeningnya sebesar 1 juta untuk satu lagu yang dicuri dan dinyanyikan secara tidak sah oleh sang penyanyi dan pewarta terkenal ini.

         Sampai di sini tentu saja tidak ada masalah. Masalah pencurian dan ketidakjujuran selesai karena perbuatan telah diakui, telah dimaafkan, telah memberi tali asih, dan sejumlah hal lainnya. Hanya saja Kasidi, dibantu oleh seorang teman, menemukan sejumlah hal yang janggal, hal yang memberi indikasi kuat bahwa 'sang pewarta maling yang tidak jujur ini' ternyata tidak benar-benar tulus mengakui kesalahannya bahkan sekarang melakukan langkah-langkah yang benar-benar tidak terpuji untuk menghilangkan jejak hitam dan dosanya. Lho, memangnya Tuhan tidak tahu perbuatannya? Tuhan tentu tahu, karena jangankan Tuhan, Kasidi yang jauh dari urusan nyanyi menyanyi saja, walau secara kebetulan, jadi tahu.  

         Fakta pertama, perwarta tidak jujur ini menghapus unggahan di Youtube yang dulu ada dalam tautan berikut: https://youtu.be/Zma-MlaocSM - yang konon masih mencantumkan nama penulis liriknya. Jika tautan ini diklik maka akan muncul pemberitahuan bahwa 'This video is no longer available because the YouTube account associated with this vidio has been terminated'. Ini pertanda bagus, begitu Kasidi berkata dalam hati, karena sang pencuri tampaknya insaf dan berkenan sukarela menghapus karya hasil curiannya. Hanya saja simpulan Kasidi tentang ini, berubah drastis tatkala fakta nomer dua muncul.

         Fakta kedua, lagu itu muncul kembali dengan tampilan berbeda dalam tautan https://www.youtube.com/watch?v=DNDQnirPgo4 yang diunggah pada 14 Februari 2018 dan yang lebih parah ternyata nama penulis lirik aslinya sama sekali menghilang digantikan oleh 'Songwriter Best Track' -- SBT. Lho, apa-apaan ini? Bukankah ini sama dengan perbuatan menghilangkan jejak untuk kejahatan yang jelas-jelas telah menipu Tuhan oleh orang yang setiap hari mewartakan ajaran Tuhan?

         Yah harus diapakan untuk orang semacam ini? Kasidi yang sangat percaya pada konsep rendah hati dan murah hati dengan spontan ya mendesis pelan, ya sekali lagi diampuni, walau sebenarnya benar-benar keterlaluan ... he he he ...

         Ingin tahu penggalan salah satu lirik lagu curian ini? Ini dia: 'Selama hidupku di dunia setia layani Tuhan. Di segala keadaanku sampai akhir hidupku. Bila waktu ku telah habis ku kembali kepadaMu. S'gala perbuatanku menyertaiku. Bila waktuku telah habis ku kembali kepadaMu. Kau terima diriku masuk surgaMu.'

Coba bayangkan dengan lirik nyanyian seperti ini, eh masih sempat-sempatnya menghapus jejak kejahatan dan menipu Tuhan dan menipu banyak orang dan menipu diri sendiri. Bukan main, bukan? Lalu apa yang kira-kira melatarbelakangi ini semua? Sifat jahat, serakah, tamak, pengecut, bajingan, atau apa? Kasidi bukan ahlinya untuk memberikan label yang tepat, tetapi jelas di sini ada masalah nama baik dan nama baik itu berkaitan dengan jumlah uang yang sangat besar. Wah, ternyata 'uang' memang benar-benar akar dari segala kejahatan.

Ingin tahu siapa 'maling yang dimaksud'? Simak data berikut yang diambil dari  tautan http://www.favorlyrics.com/2015/07/jeffry-s-tjandra.html yang diunduh pada 17 Maret 2018.

Jeffrey berasal dari keluarga yang broken home karena sejak kecil papa dan mamanya sudah berpisah. Jeffrey merupakan anak kedua dan ia memiliki 4 saudara laki-laki dan 2 saudara perempuan. Meskipun berasal dari keluarga broken home, namun semenjak kecil Jeffrey hidup lurus-lurus saja sehingga tidak ada peristiwa pertobatan yang dramatis karena ia hidup jauh dari dunia obat-obatan dan dunia malam.

Jeffrey mengenal Tuhan secara pribadi semenjak ia kecil karena keluarga Jeffrey hidup dalam pengharapan di dalam Tuhan. Pergaulannya secara pribadi dengan Tuhan sebagai Bapa membuat Jeffrey menjadi pribadi yang tangguh dan mencintai Tuhan sampai saat ini karena Jeffrey sungguh-sungguh merasakan kekuatan dan dukungan Tuhan itu nyata dalam hidupnya.

Jeffrey memiliki talenta sebagai seorang disain grafis sehingga tak heran jika hampir semua cover album yang dikeluarkannya didisain sendiri oleh Jeffrey. Selain itu Jeffrey memiliki hobi travelling dan bepergian sehingga dalam pelayanannya yang senantiasa berpindah-pindah tempat, Jeffrey dapat menikmatinya dengan sukacita yang melimpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun