Meskipun sudah lama mengetahui bahwa jumlah orang kudus yang sangat dihormati oleh Gereja Katolik sangat banyak, tetapi Kasidi sempat kembali tercengang dan tertegun ketika angka lebih dari sepuluh ribu dan bahkan lebih dari sebelas ribu muncul. Bukan main. Ini jumlah yang luar biasa mengingat begitu dihormatinya para kudus oleh orang-orang Katolik. Angka ini juga menunjukkan betapa sebagian besar orang kudus, yang adalah martir, yang adalah orang yang bersedia mengorbankan nyawa demi imannya pada Tuhan dan demi tugas yang diembannya untuk menyebarkan kabar gembira dan kabar keselamatan, ternyata sangat banyak. Keyakinan dan iman adalah sesuatu yang sangat dahsyat sampai-sampai ribuan orang bersedia mengorbankan nyawanya untuk itu.
Hari ini dan esok, 1 dan 2 November, setiap tahunnya, semua orang kudus dan semua orang beriman yang telah meninggal dicoba diingat kembali dan didoakan. Sebuah kebiasaan dan tradisi yang bagus, bahkan sangat bagus, dan sudah barang tentu dapat diterima oleh hampir semua orang dengan iman, keyakinan dan gaya beribadah yang berbeda. Mengingat dan mengenang kembali, kemudian dengan tulus mengirimkan doa permohonan kepada Sang Mahapengampun agar berkenan mengampuni segala dosa dan kesalahan orang-orang tercinta, adalah perbuatan yang amat sangat berkenan dan sesuai dengan hati nurani setiap orang yang cinta damai, rendah hati dan murah hati. Elegan dan menenangkan, ini versi Kasidi.
Setiap orang, termasuk orang-orang kudus, termasuk orang-orang beriman, dan bahkan juga termasuk orang-orang yang dianggap tidak beriman dan atheis, pantas dan patut memperoleh doa yang tulus agar mendapat pengampunan dari Sang Mahapengampun. Doa luar biasa seperti ini tentu saja tidak hanya boleh -- atau harus - dipanjatkan pada tanggal 1 dan 2 November setiap tahunnya, melainkan hendaknya dipanjatkan setiap hari bagi yang berkenan, bagi yang ingat.
 Mengenang dan mendoakan orang kudus, orang beriman, orang yang dicintai jelas bagus, elegan, dan menenangkan, tetapi tetap saja tergolong pada sesuatu yang 'biasa-biasa' saja. Mengapa? Karena setiap orang rasanya dapat melakukannya dengan sukacita dan sukarela. Akan tergolong luar biasa jika juga berkenan mendoakan mereka yang tidak kudus, mereka yang tidak beriman, mereka yang tidak dicintai, karena yang seperti ini jumlahnya mungkin lebih banyak dan rasanya sesuai dengan 'gaya' Tuhan, yang dengan tegas, lantang dan berulang kali sering mengatakan: 'Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.' Ayo berdoa untuk siapa saja yang telah lebih dahulu berpulang, dengan harapan semoga kerahiman Allah berkenan selalu dicurahkan pada mereka. .  Kasidi no. 422 -- XZSS01112017 - 087853451949