Parepare, 21 September 2025 --- Pendidikan seksual sejak usia dini menjadi perhatian serius para pemerhati anak di tengah tingginya angka kekerasan seksual di Indonesia. Berdasarkan data SIMFONI-PPA 2024, tercatat 28.831 kasus kekerasan terhadap anak, dan 8.674 di antaranya adalah kekerasan seksual. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebut kekerasan seksual menjadi kasus tertinggi terhadap anak dengan korban terbanyak perempuan, lebih dari 10.000 orang.
Komisioner KPAI, Retno Listyarti, menegaskan pentingnya peran keluarga:
"Anak kecil umumnya ketika dipangku dan diraba-raba bagian tubuhnya tidak menyadari bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual. Untuk itu penting pendidikan seksual secara dini bahwa tak boleh ada yang menyentuh bagian-bagian tubuh sensitif si anak," ujarnya.
Edukasi seksual usia dini terbukti mendukung perkembangan kognitif anak. Anak belajar mengenali konsep privasi, membedakan sentuhan baik dan buruk, serta melatih kemampuan berpikir kritis untuk melindungi diri. UNICEF mencatat anak yang mendapatkan edukasi seksual sejak dini 40% lebih cepat melapor jika mengalami pelecehan dibanding yang tidak mendapat edukasi.Â
Guru PAUD disarankan menggunakan buku cerita bergambar, permainan peran, dan bahasa sederhana agar materi mudah dipahami. Dengan edukasi ini, anak tidak hanya lebih terlindungi tetapi juga tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan sadar hak atas tubuhnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI