Pendidikan adalah suatu hal paling penting untuk seluruh manusia. Di Indonesia kita wajib mengikuti pendidikan selama 13 tahun. Pendidikan di Indonesia terdiri dari sistem yang terstruktur dan diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sistem ini mencakup pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan bertujuan utuk menciptakan manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas, kepribadian yang mantab, dan rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan dianggap sebagai fondasi utama dalam pembangunan bangsa dan kemajuan negara. Pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan berkontribusi pada pembangunan negara. Hal ini yang membuat pendidikan berperan penting bagi seluruh penduduk yang ada di Indonesia.
Namun, dengan kondisi geografis yang ada di Indonesia, wilayah pedalaman dan kota tidak seimbang. Sehingga kondisi di pedalaman sering terabaikan dan menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Indonesia. Seperti pendidikan didaerah pedalaman yang tidak memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai tempat  mencari ilmu. Sarana prasarana yang tidak mewadai, teknologi yang kurang canggih serta kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas kurang, banyak faktor ekonomi dan masih banyak faktor yang lain yang menjadi tantangan pedidikan di daerah pedalaman.
Dengan adanya tantangan tersebut, pemerintah harus dapat memberikan solusi yang tepat agar penduduk yang tinggal di daerah pedalaman bisa menerima pendidikan yang layak sehingga dapat membantu mewujudkan tujuan bangsa Indonesia dari segi pendidikan yaitu memiliki rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan serta menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan berkontribusi pada pembangunan negara.
Pola Pikir Masyarakat Pedalaman tentang Pendidikan
Sudah saatnya kita membuka mata terhadap kenyataan bahwa pola pikir masyarakat pedalaman terhadap pendidikan masih terjebak dalam lingkaran keterbatasan dan ketidakpercayaan. Bagi sebagian besar dari mereka, pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang jauh dari kebutuhan hidup sehari-hari. Ketika perut harus diisi dan lahan harus digarap, sekolah menjadi pilihan kesekian bukan karena mereka tidak peduli, tetapi karena mereka tidak pernah benar-benar melihat hasil nyata dari pendidikan dalam kehidupan mereka. Pemerintah dan masyarakat luas harus lebih aktif hadir, bukan hanya dengan membangun sekolah, tetapi juga dengan menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan melalui pendekatan budaya dan kemanusiaan. Mengubah pola pikir bukan soal menyalahkan mereka yang belum sadar, melainkan tentang bagaimana kita membawa harapan ke tempat yang selama ini terlupakan.
Kenyataan Sistem Pendidikan di Pedalaman
Tujuan lain dari pendidikan yaitu untuk mencerdaskan dan mengembangkan pemikiran, bakat dan potensi anak. Dengan kodisi geografis, tidak heran jika Indonesia memiliki pedalaman ekstrem seperti wilayah Indonesia bagian Timur yang mengakibatkan pendidikan di daerah timur sulit diakses. Mereka ingin mendapatkan pendidikan yang layak namun hal tersebut tidak dapat mereka rasakan. Para pelajar di daerah itu rela menerjang bahaya yang mengancam keselamatan hanya untuk pergi ke sekolah. Mereka rela berjalan puluhan kilometer untuk menempuh perjalan menuju ke sekolah. Mereka juga rela menyeberangi sungai dengan perahu dari rumah menuju ke sekolah.
Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan sekolah yang ada di kota. Akses perjalanan menuju sekolah mudah dijangkau dengan adanya angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Begitu pula dengan kondisi bangunan yang sangat layak digunakan. Sarana dan Prasarana yang sangat mendukung akan berlangsungnya kegiatan yang ada di sekolah. Namun, semua hal itu menjadi langka jika kita bandingkan dengan kondisi yang ada di pedalaman. Kondisi sarana prasarana yang masih kurang dan bahkan tidak sedikit dari mereka yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tempat terbuka.
Tenaga pendidik pun masih sangat kurang karena keterbatasan akses menuju daerah tersebut. Sehingga, angka putus sekolah di daerah pedalaman cukup tinggi. Tenaga pendidik adalah komponen paling penting dalam proses pembelajaran. Terkadang peserta didik semangat untuk menerima pembelajaran, karena tidak ada guru yang datang mereka merasa kecewa. Di pedalaman, kurangnya tenaga pendidik sehingga harus mengajar beberapa kelas dengan siswa banyak sekaligus. Sedangkan di kota, banyaknya tenaga pendidik disebuah sekolah sehingga sangat memenuhi kebutuhan dan tidak lagi mencari tenaga pendidik.
Kenyataan yang ada di daerah pedalaman menjadi tantangan bagi warga setempat sekaligus pemerintah untuk menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada agar pendidikan dapat merata luas di seluruh wilayah yang ada di Indoesia.