Mohon tunggu...
Tri Wintolo Apoko
Tri Wintolo Apoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FKIP UHAMKA

Kegiatan sehari-hari mengajar, melakukan bimbingan dan pelatihan-pelatihan di bidang pembelajaran dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Harmonisasi Interaksi Pembelajaran Daring bagi Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19

1 Juni 2020   10:20 Diperbarui: 1 Juni 2020   10:49 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak diberlakukannya pembelajaran di rumah atau yang dikenal dengan istilah Study From Home (SFH) tanggal 16 Maret 2020 akibat wabah Covid 19 yang semakin mengglobal hingga sampai di Indonesia yang hingga saat ini jumlah yang positif Covid terus bertambah yaitu sebanyak 26.473 per tanggal 1 Juni 2020, sebagian peserta didik (mahasiswa) merasakan nikmatnya liburan panjang. Sebagian lainnya merasa tidak nyaman krn belajar mandiri membosankan apalagi di rumah terus. Sebagian lainnya lagi asik bermain teknologi untuk keperluan belajar dan menciptakan kreativitas baru. 

Beberapa gejala ini tentunya perlu ditangkap oleh para pendidik (dosen) untuk merespon kegelisahan mahasiswa terutama mereka yang harus terus belajar di rumah dengan sistem pembelajaran daring atau online yang selama ini buat mereka sebenarnya bisa jadi bukan real learning. Mahasiswa berpikir bahwa yang namanya belajar itu tatap muka (face-to-face interaction). 

Shifting atau pergeseran paradigma pembelajaran dari tatap muka ke full online learning bagi mahasiswa, tidak terkecuali dosen yang sifatnya mendadak dan drastis tidak mudah untuk dipahami, dipersiapkan dan dilaksanakan. Hal ini dikarenakan pembelajaran daring itu memerlukan banyak aspek, seperti: aspek mentalitas, fisik, infrastruktur, harmoni interaksi/komunikasi, penyediaan bahan ajar dan media serta asesmen.

Sekarang waktu sudah berjalan hampir tiga bulan pembelajaran daring di rumah. Mahasiswa terus mempelajari materi, menonton video pembelajaran, bertatap muka maya, mengerjakan tugas-tugas hingga melaksanakan ujian. Yang menjadi pertanyaan, seberapa kuat potensi mahasiswa untuk bisa bertahan atau setidaknya tetap stabil semangat belajar untuk pencapaian pengetahuan dan keterampilan?

Saya mencoba memaparkan sedikit upaya bagaimana menjaga atau memelihara semangat dan harmonisasi interaksi pembelajaran daring agar mahasiswa senantiasa berpikir positif serta merasakan nyamannya belajar daring di rumah.

Pertama, dosen perlu membangun ruang komunikasi yang terbuka, ramah dan konstruktif. Kedua, dosen atau pendidik perlu membangun lingkungan yang positif dan memotivasi. Ketiga, dosen perlu memberikan tanggapan atau feedback dalam diskusi forum dalam pembelajaran daring. 

Keempat, setiap aktivitas tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa harus diapresiasi dan diberi penilaian atau tanggapan positif untuk memastikan tugas yang dikerjakan mahasiswa sudah sesuai atau belum. Kelima, dosen perlu melakukan pendampingan terhadap mahasiswa terutama yang mengalami kesulitan atau persoalan dalam pembelajaran. Yang Keenam atau yang terakhir adalah bagaimana dosen itu perlu menjadi figur atau pribadi yang ideal di mata mahasiswa seperti memiliki sifat rasa kasih sayang, pembimbing yang jujur, bersikap toleransi dan memiliki sikap yang halus dan simpatik.

Memang tidak mudah melakukan hal-hal yang di atas. Namun jika dilakukan dengan penuh tanggungjawab tugas dan kewajibannya, akan terasa mudah. Memberikan kebaikan buat mahasiswa sama seperti mendapatkan rezeki yang tiada tara dari sang Maha Pencipta. 

Semoga upaya-upaya yang dilakukan di atas akan menjaga ritme belajar mahasiswa sekaligus mengurangi beban atau tekanan belajar mahasiswa dalam pembelajaran daring. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun