Mohon tunggu...
Tria saputri simamora
Tria saputri simamora Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Karena semua ruang memiliki kisah, maka mencoba merawat semua melalui tulisan. Bagi yang mau beri saran dan kritik dapat email ke triasimamora5@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Haruskah Kita Berguru dari Masyarakat Jepang?

30 Januari 2019   13:52 Diperbarui: 30 Januari 2019   13:57 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Kota Kanazawa

Dari gambaran itu semua menghadirkan banyak pertanyaan tentang nilai-nilai apa yang masyarakat Jepang terus pertahankan ditengah pesatnya teknologi, informasi dan modernisasi. Hingga saya melakukan pencarian informasi melalui artikel dan jurnal tentang karakter yang membentuk masyarakat Jepang.

Dari hasil informasi tersebut saya mendapatkan pemahaman bahwa perilaku masyarakat Jepang dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada sejumlah prinsip hidup yang didalamnya mengandung moral kebudayaan samurai.

Samurai sendiri adalah anggota kasta militer yang kuat dan berkuasa pada abad ke-12 di Jepang. Kehormatan, disiplin dan moralitas tradisional yang dikenal sebagai bushido atau "jalan sang prajurit" dihidupkan kembali dan dijadikan kode etik dasar bagi sebagian besar masyarakat Jepang. Ada beberapa nilai-nilai sikap samurai masih tetap melekat dalam masyarakat Jepang masa kini yaitu:

 Bushido

Sikap ini menekankan pada kehormatan dan kesetiaan kepada atasan melebihi apapun dan takut apabila tidak mampu menyelesaikan emban atau tanggung jawab daripada kematian.

Makoto

Kejujuran dalam menyelesaikan tugas menjadi dasar nilai ini. Bahkan dalam nilai ini kita diajarkan bahwa kita harus baik kepada siapapun baik itu kawan maupun lawan

Genchi Genbutsu

Nilai ini mengajarkan bahwa kita sebagai manusia tidak hidup oleh berteori saja melainkan harus diimbangi dengan praktik. Istilah lainnya bila kita hanya sibuk berteori kita tidak lebih baik dari tong kosong.

Hansei

Dalam Bahasa Jepang hansei berarti perenungan atau peninjauan ulang. Jika dalam menyelesaikan sesuatu baiknya kita melakukan evaluasi agar tiap kesalahan atau kerusakan dapat diminimalisir dikemudian hari.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun