Pegadaian seakan berkata: "Masa depan tidak harus mahal. Semua orang berhak punya tabungan emas, berhak punya mimpi."
---
Emas sebagai Simbol Harapan
Kenapa emas? Sejak ribuan tahun lalu, emas dikenal sebagai logam mulia yang stabil nilainya. Tidak tergerus inflasi, tidak lekang oleh zaman. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas tetap menjadi instrumen yang aman.
Bagi masyarakat kecil, emas bukan hanya benda berharga, tetapi juga simbol harapan. Harapan untuk bisa menyekolahkan anak lebih tinggi, harapan untuk punya modal usaha, atau harapan agar di masa tua tetap terjaga.
Pegadaian memahami hal itu. Karena itulah program seperti Cicil Emas dan Tabungan Emas bukan hanya produk finansial, tetapi juga jembatan mimpi.
---
Kisah Nyata: Dari Pasar ke Bangku Kuliah
Mari kembali ke cerita Ibu Siti. Selama lima tahun, ia konsisten menabung emas di Pegadaian. Ketika anaknya lulus SMA dan ingin melanjutkan kuliah di kota, ia tidak panik mencari pinjaman atau berhutang. Ia cukup mencairkan sebagian tabungan emasnya.
"Alhamdulillah, emas yang saya tabung cukup untuk biaya masuk kuliah. Anak saya bisa sekolah lebih tinggi, mudah-mudahan bisa mengubah nasib keluarga kami," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Cerita sederhana ini menggambarkan betapa besar kontribusi Pegadaian dalam membangun negeri. Pegadaian bukan sekadar institusi keuangan, melainkan penolong di saat sulit dan penyemai harapan di masa depan.