Mohon tunggu...
Arifbol
Arifbol Mohon Tunggu... Pengangguran

Artikel saya adalah artikel yang saya kirimkan ke harian kompas namun ditolak lalu saya upload disini.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bersama Pegadaian MengEMASkan Indonesia

27 September 2025   18:36 Diperbarui: 27 September 2025   18:42 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pegadaian seakan berkata: "Masa depan tidak harus mahal. Semua orang berhak punya tabungan emas, berhak punya mimpi."

---

Emas sebagai Simbol Harapan

Kenapa emas? Sejak ribuan tahun lalu, emas dikenal sebagai logam mulia yang stabil nilainya. Tidak tergerus inflasi, tidak lekang oleh zaman. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas tetap menjadi instrumen yang aman.

Bagi masyarakat kecil, emas bukan hanya benda berharga, tetapi juga simbol harapan. Harapan untuk bisa menyekolahkan anak lebih tinggi, harapan untuk punya modal usaha, atau harapan agar di masa tua tetap terjaga.

Pegadaian memahami hal itu. Karena itulah program seperti Cicil Emas dan Tabungan Emas bukan hanya produk finansial, tetapi juga jembatan mimpi.

---

Kisah Nyata: Dari Pasar ke Bangku Kuliah

Mari kembali ke cerita Ibu Siti. Selama lima tahun, ia konsisten menabung emas di Pegadaian. Ketika anaknya lulus SMA dan ingin melanjutkan kuliah di kota, ia tidak panik mencari pinjaman atau berhutang. Ia cukup mencairkan sebagian tabungan emasnya.

"Alhamdulillah, emas yang saya tabung cukup untuk biaya masuk kuliah. Anak saya bisa sekolah lebih tinggi, mudah-mudahan bisa mengubah nasib keluarga kami," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Cerita sederhana ini menggambarkan betapa besar kontribusi Pegadaian dalam membangun negeri. Pegadaian bukan sekadar institusi keuangan, melainkan penolong di saat sulit dan penyemai harapan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun