Mohon tunggu...
Arifbol
Arifbol Mohon Tunggu... Pengangguran

Artikel saya adalah artikel yang saya kirimkan ke harian kompas namun ditolak lalu saya upload disini.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Rasisme dalam Dunia Sepakbola, Ketika Pemain Menjadi Korban

20 September 2025   09:37 Diperbarui: 20 September 2025   09:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka pastinya tidak jelas karena tidak semua insiden tercatat, dan statistik yang tersedia sering kali mencampurkan kejadian rasisme dengan bentuk diskriminasi lainnya, seperti seksisme atau penghinaan terhadap komunitas LGBTQ+.

Dalam laporan terbaru dari DFB mengenai sepak bola amatir di Jerman yang dirilis tahun lalu, tercatat bahwa sekitar 900 dari 1,5 juta pertandingan terhenti akibat kekerasan atau diskriminasi, angka ini sekitar 0,07% dari total keseluruhan pertandingan amatir yang berlangsung.

Sekitar 2.500 pertandingan dilaporkan mengalami tindakan diskriminasi, yang setara dengan 0,2% dari semua pertandingan yang ada. DFB menyatakan bahwa tren ini mengalami penurunan.

Gambaran yang lebih mendalam disediakan oleh pusat pelaporan diskriminasi dalam sepak bola di Nordrhein-Westfalen, wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi di Jerman. Selama tahun 2023, mereka mencatat 762 laporan tanpa menyertakan nama, di mana lebih dari setengahnya berasal dari kompetisi profesional. Sebanyak 46% laporan berkaitan dengan isu seksisme, sementara 29% (sekitar 220 kasus) terkait dengan rasisme.

Organisasi tersebut memperkirakan bahwa angka sebenarnya bisa jauh lebih besar, namun banyak dari mereka yang menjadi korban memilih untuk tidak melaporkan kejadian tersebut.

Apa pendapat para pendukung?

Berbagai klub dan kelompok pendukung telah aktif dalam melawan rasisme dan xenofobia selama bertahun-tahun, dan mereka sering bersinergi dengan DFB.

Namun, kejadian seperti yang terjadi di DFB-Pokal tidak dapat sepenuhnya dihindari. "Sangat mencemaskan bahwa peristiwa ini terus berulang dalam dunia sepak bola, sedangkan di olahraga lain tidak sebanyak ini," ungkap Jost Peter, ketua organisasi pendukung "Unsere Kurve."

Sumber: DW 

Ditolak: Idntimes

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun