Mohon tunggu...
Tresi Tiara
Tresi Tiara Mohon Tunggu... Guru - Teacher of Entrepreneurship

Entrepreneur Teacher pada Sekolah Menengah Kejuruan , yang memiliki cita-cita mencetak banyak Entrepreneur Muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Break The Rules"

30 Maret 2018   09:13 Diperbarui: 30 Maret 2018   11:18 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cukup Allah saja...pencapaian luar biasa ini semua karena Ridho Allah SWT, berjibaku dengan konsep pembelajaran yang berbeda lalu dimarginalkan dan tidak pernah di apresiasi, ternyata semua berbuah banyak hal positif.

Tetiba di undang untuk menjadi nara sumber dalam acara yang dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, hal yang mustahil terjadi jika bukan atas kehendak-Nya.

"Break The Rules" bukan untuk melakukan hal yang negatif, tapi berusaha membuat sebuah perubahan ke arah yang lebih baik harus selalu diperjuangkan.

Meski di asingkan karena berbeda tidak masalah, jangan pernah takut menjadi termarginalkan, tetap berjalan sesuai dengan keyakinan dan berada dalam koridor yang benar maka lakukan saja apa yang menurut kita benar,  jgn pernah berhenti berbuat hal yang baik demi kemajuan anak bangsa.

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, model pembelajaran kewirausahaan yang selama ini saya jalankan dan banyak di perbincangkan oleh para guru yang tidak satu frekuensi pemikirannya. Ternyata model pembelajaran tersebut sangat di apresiasi oleh Direktur SEAMEO Bapak Dr.Gatot Hari Priowirjanto dan bahkan Bapak-bapak dari SEAMOLEC pun seperti Pak Viktor, Pak Suli dan Pak Syarif akhirnya berkunjung ke Sekolah Kami SMK TI Pembangunan Cimahi untuk bersilaturahmi dan berdiskusi tentang model pembelajaran kewirausahaan berbasis omzet yang selama ini telah saya jalankan.

Hingga akhirnya saya pun merasa sangat terhormat ketika di undang sebagai nara sumber untuk program Direktorat Pembinaan SMK, yaitu program SMK Pencetak Wirausaha yang akan di selenggarakan di Malang, untuk menceritakan pengalaman dalam menjalankan proses pembelajaran kewirausahaan di sekolah selama ini.

Setelah sebelumnya apa yang saya lakukan sama sekali tidak pernah diapresiasi, dan bahkan cenderung di anggap telah melakukan hal yang tidak sesuai dengan apa yang lazim dilakukan. Pernah saya pun merasa marah dan sakit hati karena merasa tidak pernah dihargai dan tidak pernah di apresiasi. Beda dengan mereka yang memilih untuk berada di zona nyaman, tidak punya kemampuan pun jika tidak pernah protes pasti selalu menjadi skala prioritas dan diperhatikan dalam segala hal. 

Namun ternyata Allah punya skenario sendiri, siapa sangka tiba-tiba saya yang hanya seorang guru kewirausahaan biasa ini, ternyata dianggap mampu menjadi inspirasi dan model pembelajaran kewirausahaan  yang selama ini saya laksanakan pun akan saya sharing dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Indonesia dalam acara workshop entrepreneur mendatang di kota Malang. Dan acara tersebut Insya Allah akan di hadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 

Sungguh tidak ada yang mampu menyaingi Allah jika Dia sudah berkehendak. Dan sekali lagi terbukti bahwa doa-doa yang kita panjatkan ternyata mampu menembus langit dan didengar oleh-Nya. Jadi...jangan pernah takut dan berputus asa, karena Dia selalu ada dan tidak pernah meninggalkan hambanya sendirian.

Terimakasih juga saya sampaikan kepada Ketua IGI Kota Cimahi Bapak Rahmat Santana, S.Ip yang telah memberikan motivasi dan dukungannya hingga saya akhirnya memperoleh kesempatan yang sangat luar biasa ini. Kesempatan yang tidak mungkin saya dapatkan  jika saya tidak pernah bertemu dengan beliau. 

Dan terimakasih juga kepada Ketua Umum IGI Bapak Muhamad Ramli Rahim, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengajukan pertanyaan pada momen Temu Nasional Pelatih yang diselenggarakan di Jakarta bulan Januari lalu, dari kesempatan bertanya itulah akhirnya mengantarkan kesempatan bagi saya untuk menjadi seorang nara sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun