Mohon tunggu...
Trailing Spouse
Trailing Spouse Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Female

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Istri Ekspat

28 Februari 2014   20:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:22 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang berpikir, kehidupan seorang istri ekspat dengan sepasukan asisten di tangan (pasti katanya punya supir, pekerja rumah tangga, 'nanny') hanya seputar jalan-jalan di mal untuk belanja barang-barang bermerk (err? jaman sekarang rasanya semua barang punya merk deh, kecuali bahan pangan di pasar tradisional), makan siang plus arisan di hotel (kadang diselipi gosip) dan berjam-jam di salon menunggu suami pulang ('killing time' istilahnya).

Cerita di atas benar adanya, tapi ngga berlaku untuk semua lho.  Untuk 'newcomer', mitos di atas bisa dilihat minimal dari dua pandangan. Satu, antusias, itulah hidup yang kuinginkan. Untuk yang memiliki gaya hidup berbeda, jangan mundur dulu.

Kebanyakan istri ekspat yang seringkali harus berpindah tempat mengikuti pos pekerjaan suami memang harus mengesampingkan karir dan ambisi pribadi di dunia kerja. Mencari kerja di tempat baru tidaklah mudah. Saya sudah mengalaminya. Kurang lebih dua belas tahun sebagai 'trailing spouse' yang berpindah negara, ada satu dua masa saya memperoleh pekerjaan paruh waktu, di saat lain saya belum beruntung walau sudah mengirim berlembar-lembar surat lamaran. Seperti saat ini.

Seorang teman yang juga terbiasa bekerja di kantor di tanah air mengeluh bosan setiap hari. Karena saya tidak pernah memiliki asisten rumah tangga, keluhan itu jadinya ngga sempat muncul. Waktu luang biasanya saya pakai untuk 'browsing' mencari lowongan pekerjaan, belajar bahasa setempat, menjelajah kota, berolahraga, dan bertemu teman. Teman sangat penting, sebagai 'pengganti' keluarga di tanah air. Yang menurut saya juga sangat penting adalah memiliki hobi, bisa menekuni yang lama atau menemukan yang baru.

Belanja, makan siang dan ke salon? Ah, itu sih ngga perlu jadi istri ekspat, itulah wanita ;D.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun