Jakarta, Banyak orang yang sudah lupa, ternyata kapal fery KMP Gurita tenggelam di Sabang pada hari Jumat, Â 19 Januari 1996.
Kita ketahui bersama bahwa  Jumat,  19 Januari 1996 jam 20:30 WIB, itu bertepatan dengan tanggal 28 Sya`ban 1416 H atau pada 28 Sya`ban 1440 H, jadi sudah 24 tahun kapal KMP Gurita tersebut tenggelam.
Ada 40 orang yang selamat dari daftar manifest yang kacau balau.
Di manifest ditulis penumpangnya hanya 210 orang ternyata ada 378 orang dan 284 orang hilang tenggelam selama-lamanya di dasar laut hingga hari ini.
Pasca 24 tahun kapal fery KMP Gurita tenggelam maka perlu ditulis kembali apa saja yang terkait kapal fery KMP Gurita.Â
Termasuk kedua orang tua saya yang tenggelam yaitu DRS. M. Nasir (Asisten II walikota Sabang) dan istri yang masih misteri hingga hari ini.
Riset dengan mengambil data di kota Sabang, Banda Aceh dan Jakarta.Â
Data-data kliping koran, majalah, internet, arsip riset saya yang telah dimuat diberbagai media online dan lainnya.
Pembuatan video dokumenter, Video blog, digitalisasi hasil riset.Â
Pembelian barang-barang elektronik penunjang hasil riset seperti Kamera digital, handphone terbaru, laptop/komputer mini.
Kembali lagi ke Jakarta mendokumentasikan semua hasil riset, hasil pengalamanan perjalanan korban kapal fery KMP Gurita dari Sabang hingga Jakarta.
Kisah Perjalanan hidup "Walikota Sabang" era freeport dengan 7 suara di DPR Sabang, camat Sukajaya, Anggota DPRK Sabang dan pengalaman jumpa dengan setiap orang dari rakyat biasa hingga Presiden Indonesia.
Dan yang terpenting adalah pembuatan website baru...semoga sukses.
Rachmad Yuliadi Nasir (WA 08887211300)