Mohon tunggu...
NurSalim ZA Lahasina
NurSalim ZA Lahasina Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki fakir ilmu

minat dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berani Pulang, Berani Lakukan Seperti Ini

16 April 2020   10:03 Diperbarui: 16 April 2020   10:29 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berani Pulang Berani Karantina Mandiri | dokpri

MOROWALI, 14/4/2020 - Covid-19 tak bersahabat bagi pencari kerja di tanah rantau. Di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya wabah ini, covid-19 menghadirkan dilema bagi mereka yang telah memutuskan mencari kehidupan di daerah yang jauh. Impian untuk mencari rezeki bagi keluarga d kampung halaman, harus terhenti sesaat karena merebaknya wabah ini.

Bagi mereka yang telah lama menjadi anak rantau di ibukota indonesia, memilih untuk bertahan di ibukota adalah sebuah pilihan sulit. Ditambah lagi Jakarta hari ini menjadi daerah tertinggi terpapar covid-19 di Indonesia. Belum lagi situasi ekonomi yang semakin terpuruk semakin menambah kekhawatiran bagi anak rantau untuk bertahan di ibukota.

Pilihan pulang ke kampung halaman juga belum memberi rasa aman. Hal ini tidak lain karena kepulangan di kampung halaman juga belum tentu bebas dari covid-19. Penyebaran covid-19 yang telah memasuki fase transmisi lokal  menjadikan semua daerah di Indonesia tidak aman dari pergerakan wabah ini. Di daerah pelosok juga mengalami situasi kesulitan ekonomi yang sama dengan daerah ibukota.

Bagi mereka yang akhirnya memilih pulang kampung harus bersedia mengurung diri atau karantina mandiri di rumah. Di kampung halaman kita dapat memilih alternatif lain, karantina dapat dilakukan di rumah yang jauh dari pemukiman padat atau bertahan di kebun. Yang pulang kampung pun harus berani untuk sendiri sampai masa karantina selesai. Mereka juga harus siap menerima bahasa liar yang bernada candaan dari penduduk kampung.

Ada yang menarik dari sosok lelaki tangguh satu ini. Lelaki berinisial "R" yang telah hampir 20 tahun merantau di ibukota akhirnya pulang kampung. Pilihannya tersebut diambil karena situasi ekonomi yang tidak menentu ditambah lagi perusahaan tempatnya bekerja untuk sesaat berhenti. Sehingga bertahan di ibukota pastilah sangat sulit.

Kepatuhannya pada karantina perlu untuk kita apresiasi. Di kampung halaman dia memilih untuk karantina diri sendiri di sebuah rumah yang jauh dari pemukiman padat. Rupanya sebelum pulang, dia telah meminta keluarga untuk menyiapkan rumah khusus baginya. Rumah yang sejak lama tidak ditempati keluarga dibersihkan kembali untuk tempat karantinanya. Kesadarannya ini tidak lain karena dirinya baru saja pulang dari daerah ibukota.

14 hari lebih sudah lelaki yang sangat supel ini mengurung diri sendiri di rumah. Alhasil dia sudah mulai membiasakan diri jauh dari ramainya ibukota. Rindu bertemu dengan keluarga dan memeluk anak-anaknya harus ditahannya sedikit lagi. Hari harinya menanti masa karantina usai dihabiskan dengan lebih banyak bertapa di kamar sendiri. Iya seperti itulah dia, Berani Pulang Berani Karantina Mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun