Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apa Kabar Jalan Rusak?

22 April 2024   14:39 Diperbarui: 22 April 2024   14:39 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan rusak (sumber: KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO)

Apa Kabar Jalan Rusak?

Ruas jalan rusak bertambah panjang akibat musim hujan yang berkepanjangan di berbagai daerah. Banjir menyebabkan kerusakan jalan semakin parah. Penanganan jalan rusak menjelang mudik lebaran 2024 hanya bersifat tambal sulam alias sementara, sehingga terlihat mulai rusak lagi.

Jalan rusak menjadi tantangan bagi pemerintah baru. Mesti ada solusi konkrit untuk memperbaiki jalan rusak baik itu yang menyangkut manajemen yang bebas penyelewengan anggaran perbaikan maupun inovasi teknologi untuk mengatasi jalan rusak sehingga kualitas lebih baik dan umur jalan lebih panjang.

Presiden Jokowi) menyebut, pemerintah berjanji akan fokus memperbaiki jalan-jalan yang rusak di setiap daerah di Indonesia. Di tahun 2024 ini, pemerintah akan mengucurkan anggaran hingga sebesar Rp 15 triliun untuk pembangunan dan perbaikan jalan.Jokowi menyebut, selama 2023, perbaikan jalan rusak ini menelan anggaran hingga Rp 14,6 triliun namun hasilnya belum optimal dari segi kualitas.

Kerusakan jalan terjadi di berbagai ruas dan kategori jalan. Sejumlah aksi unjuk rasa yang menuntut perbaikan jalan digelar.Pemerintah daerah selalu berdalih terkendala dana untuk perbaikan jalan. Adakah solusi perbaikan jalan yang ideal pada saat ini.

Semakin banyak daerah yang gemar "beternak" lubang jalan. Apalagi pasca terjadinya banjir yang menggerus permukaan jalan hingga berlubang-lubang. Tingkat kepadatan lalu-lintas semakin membuat pemda tidak berdaya memperbaiki jalan dengan metode yang benar. Yang terjadi hanyalah tambal sulam sekedarnya dan tidak lama akan hancur kembali.

Alasan klasik, keterbatasan anggaran menjadi kendala untuk mewujudkan jalan mulus. Kondisinya semakin rumit karena setiap perbaikan kategori ruas jalan terkandung biaya yang tinggi akibat bermacam modus penyelewengan hingga pungutan liar yang dilakukan oleh berbagai pihak.

Sejumlah lubang di jalan ditanami pohon pisang (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)
Sejumlah lubang di jalan ditanami pohon pisang (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

Bencana banjir hendaknya jangan dijadikan kambing hitam penyebab kerusakan jalan. Pasalnya kualitas infrastruktur jalan juga banyak yang bermasalah. Selama ini proyek perbaikan jalan sarat dengan mark-up dan permainan anggaran.

Diperlukan audit investigasi untuk mengusut segala macam korupsi proyek infrastruktur jalan. Secara teknis ada beberapa tipe kerusakan ruas jalan, yakni retak-retak, bergelombang, kerusakan alur jejak roda kendaraan, dan berupa lubang-lubang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun