Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Cara Anies "Anak Intelektual Habibie" Memajukan Kebudayaan dan Katrol Indeks STEM

3 Februari 2024   15:08 Diperbarui: 3 Februari 2024   15:13 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan bersama komunitas kebudayaan Tionghoa (foto medsos Anies ) 

Anies Baswedan bersama budayawan Rhoma Irama (sumber medsos Anies )
Anies Baswedan bersama budayawan Rhoma Irama (sumber medsos Anies )

Cara Anies Memajukan Kebudayaan

Anies Baswedan yang santun dalam berbahasa, pikirannya mengalir jernih, mendorong pembinaan bahasa dan sastra Indonesia secara lebih progresif dan sesuai dengan kemajuan zaman.

Pembinaan bahasa ialah upaya untuk meningkatkan mutu pemakaian bahasa. Usaha pembinaan itu mencakup upaya peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berbahasa yang dilakukan, antara lain, melalui pengajaran dan pemasyarakatan. Sedangkan pembinaan sastra ialah upaya untuk meningkatkan mutu apresiasi sastra. Upaya itu meliputi pengajaran, pemasyarakatan, dan pemberdayaan sastra. Pengembangan sastra ialah upaya meningkatkan mutu sastra agar dapat dimanfaatkan sebagai media ekspresi, sebagai pencerminan dan pencarian jati diri untuk membangun kebudayaan baru, dan sebagai sarana peningkatan kepedulian terhadap kehidupan masyarakat.

Mendengarkan pidato dan ceramah Anies, membaca artikel dan buku-bukunya akan terlihat cara Anies mengatrol indeks kebudayaan,membina bahasa serta memajukan sastra, Gaya bahasa Anies yang santun dan kaya pengetahuan menunjukkan dirinya adalah pemimpin autentik yang sangat visioner.

Anies Baswedan prihatin bahwa kesadaran dan pemahaman tentang pembangunan kebudayaan di Indonesia masih belum menggembirakan. Selama tiga tahun terakhir, Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Nasional masih berada pada angka 53,74 persen. Skor IPK Nasional tersebut menunjukkan bahwa kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia akan perlindungan, pemahaman, dan pemanfaatan serta diplomasi budaya masih berada di tingkat menengah kebawah.

Dalam berbagai kesempatan Anies menyatakan bahwa aspek kebudayaan menjadi hal yang amat penting bagi perjalanan bangsa kedepan. Terutama usaha untuk menumbuhkan etos kerja dan budaya inovasi dikalangan generasi muda sebagai kunci persaingan bangsa kedepan. Kebudayaan tidak sekedar seni tradisi. Lebih dari itu, kebudayaan bisa mengatrol produktivitas bangsa. Serta membentuk sikap positif masyarakat dan greget untuk maju.

Anies berorasi di depan masyarakat Madura (sumber medsos Anies ) 
Anies berorasi di depan masyarakat Madura (sumber medsos Anies ) 

Menunggu Anies Katrol Indeks STEM

Masyarakat sedih melihat peringkat Global Talent Competitiveness Index (GTCI) bangsa Indonesia menduduki urutan ke-77 dari total 119 negara di dunia. Dalam mengukur indeks GTCI, lima pilar yang digunakan antara lain enable, atau keberagaman dalam pengetahuan, pengalaman, dan cara menyelesaikan masalah. Pilar kedua dan ketiga adalah attract atau kemampuan menarik sumber daya asing, dan grow atau kemampuan untuk meningkatkan kompetensi diri melalui pendidikan dan pelatihan. Sementara dua pilar lainnya yang digunakan sebagai penilaian adalah pendidikan vokasional dan teknikal serta pengetahuan global.

Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mengkatrol index GTCI. Pemimpin yang tidak menjunjung tinggi etika, otoriter dan anti kritik, pasti akan kesulitan mengatrol index GTCI. Anies Baswedan yang memiliki integritas, sosok cendekiawan kerakyatan dan memiliki pengalaman global terkait dengan pengembangan dunia Pendidikan sangat tepat memimpin revolusi Pendidikan di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun