Sebagai pengurus pusat serikat pekerja yakni KSPSI, organisasinya selalu menekankan agar sistem K3 selalu diperbarui dan diawasi secara efektif. Potensi bahaya dan risiko terhadap K3 harus terus dikaji di lingkungan perusahaan.Â
Potensi bahaya adalah sesuatu yang berpotensi untuk terjadinya insiden yang berakibat pada kerugian. Risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan peluang terjadinya kejadian tersebut.Â
Memang sulit mengetahui secara detail potensi bahaya yang akan timbul. Namun, ada beberapa hal yang tampak jelas berbahaya, seperti bekerja dengan menggunakan tali atau tangga yang tidak stabil atau penanganan bahan kimia yang mudah terbakar. Faktor-faktor yang sudah jelas itulah yang mesti dicegah agar tidak terjadi kecelakaan fatal.
Setiap industri perlu program pelatihan K3 yang praktis sekaligus bisa meningkatkan produktivitas perusahaan. Indonesia perlu menerapkan praktik-praktik internasional terbaik dalam bidang keselamatan kerja dan manajemen kualitas.
Karyawan perlu modul pembelajaran yang memaparkan tentang modus kecelakaan kerja. Selama ini fungsi Kementerian Tenaga Kerja terkendala otonomi daerah serta kurangnya koordinasi antar eselon. Kondisi ini berimplikasi kepada macetnya fungsi pengawasan K3.
Masalah Perawatan Lift
Penulis sebagai orang yang selama ini menggeluti teknik mesin melihat bahwa semakin banyak lift atau elevator yang sudah berumur tua dan tingkat perawatannya sangat memprihatinkan. Hal itu terjadi akibat prosedur dan biaya perawatan lift cukup memberatkan pemilik gedung, sehingga cenderung untuk menunda program perawatan.
Nyawa lima orang karyawan yang jatuh ke jurang dan tewas akibat tali lift putus di sebuah resort di Desa Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.merupakan indikasi buruknya sistem K3 di perusahaan. Menurut informasi sebenarnya kondisi lift yang umurnya sudah tua itu sering mengalami masalah, namun tidak kunjung diperbaiki.
Sementara itu, tim Inafis Polda Bali bersama Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gianyar masih menyelidiki penyebab putusnya tali lift tersebut. Lift itu dioperasikan dengan tali sling yang ditarik menggunakan mesin. Lift tersebut memiliki rel sepanjang 65 meter dengan tali sling gantung sebagai pengaman. Kemiringan jalur lift sekitar 60 derajat.
Saat kejadian, para korban naik bersamaan dalam tabung lift. Tali sling baja penarik lift diduga putus saat lift itu hampir sampai ke puncak. Diduga ada masalah pada sistem pengaturan pengereman lift itu tidak berfungsi dengan baik, sehingga lift jatuh bebas. Akibatnya, dua orang tewas di lokasi, sementara tiga lainnya meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.
