Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RTC] Merpati Induk

14 Januari 2019   08:45 Diperbarui: 14 Januari 2019   11:46 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Pengungsian Akhir Desa Jumoyo Kec Salam Magelang. @UNDP tzuchi.or.id

Hujan sangat lebat iringi perjalanan kami dari Bantul ke Desa Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Mas Bambang Puspo dan beberapa rekan  relawan memang telah berencana mengunjungi tempat yang disiapkan jadi TPA (Tempat Pengungsian Akhir) bagi warga masyarakat penghuni kaki gunung Merapi. Karena bukan tugas formal, kami hanya bermaksud membantu.

Setelah meneguk kopi, rombangan kami langsung beraksi di dapur umum yang ada di halaman balai desa. Para perempuan tengah menyiapkan menu makan malam. Di satu tenda, nampak sejumlah tentara menyiapkan beberapa tempat masak nasi. Kurang lebih seukuran drum olie 200 liter untuk  menanak  25 kg beras. 

Pak Kades  tergopoh-gopoh menemui kami setelah berbincang dengan mas Bambang. Ada sekitar 2.500 jiwa, dewasa maupun anak-anak yang mengungsi di TPA itu.

Baskom  berisi bawang merah yang sudah dikupas saya ambil.

" Bu, yang ini mau diiris atau tetap dibiarkan utuh?",  tanyaku kepada seorang perempuan paruh baya yang sedang mengupas bawang merah.

"Yang itu buat nyayur tumis kacang panjang mas", jawab ibu itu.

"Boleh saya bantu mengiris?", tanyaku lagi. 

" Memang bisa mengiris sebanyak itu. Nanti matanya sakit dan berair terus lho !, Ibu itu sambil tersenyum. 

" Sudah biasa koq Bu ". 

Para ibu  memperhatikan caraku mengiris bawang merah yang begitu cepat dan tipis. Sesekali diselingi tawa untuk menjawab keraguan mereka.

Memasak adalah bagian utama petugas dapur umum di lokasi penampungan pengungsi. Itu ketrampilan dasar bagi relawan kebencanaan selain evakuasi korban. Buatku, tugas yang sangat mudah karena terlatih sejak masih di kelas 5 SD di rumah kami. Meskipun lelaki, Ibu selalu membiasakan anak-anaknya mandiri sejak kecil. Semua tugas rumah dari merapikan tempat tidur, mencuci pakaian dan menyapu adalah rutinitas keseharian kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun