Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Money

Budaya Malu Hilang, Subsidi Tabung Gas Elpiji 3 Kg Melayang?

19 Januari 2020   08:30 Diperbarui: 19 Januari 2020   08:39 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (MENKO MAIN), menyampaikan rencana pencabutan subsidi elpiji 3 kg alias gas melon yang diperuntukkan masyarakat miskin. Alasan yang disampaikan Pak Luhut Binsar Panjaitan selaku MENKO MAIN, subsidi yang diberikan saat ini kurang efektif akibat tidak tepat sasaran. 

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa kedepan semua skema subsidi akan dikurangi secara bertahap. Presiden Jokowi menyampaikan, pencabutan subsidi khususnya gas elpiji 3 kg belum diputuskan, masih menunggu laporan dari menteri melalui rapat terbatas. Secara prinsip pemerintah dan anggota DPR telah menyetujui model subsidi tertutup untuk pendistribusian gas elpiji 3 kg, artinya model subsidi sebagaimana yang kita lihat saat ini akan segera dihilangkan.

Saat ini, gas melon diedarkan ke masyarakat dengan pola subsidi terbuka yang artinya semua orang bisa memperoleh tanpa pengecualian, dengan margin harga elpiji subsidi dan non subsidi yang cukup signifikan (harga gas elpiji subsidi per kg kurang lebih nilainya separuh dari harga gas elpiji non subsidi) sudah barang tentu banyak masyarakat (terutama ekonomi menengah keatas) yang beralih dari penggunaan gas elpiji 12 kg ke 3 kg. Inilah yang menjadi alasan pemerintah, mengapa subsidi tabung gas elpiji 3 kg akan dihilangkan. 

Sebenarnya fenomena tersebut menjadi sebuah kewajaran, karena bagaimanapun kita sebagai masyarakat yang dalam hal ini berpredikat sebagai pembeli/konsumen pasti akan selalu mencari barang dengan harga yang paling rendah. Artinya, bila di pasaran beredar dua barang dengan spesifikasi yang sama tetapi memiliki harga yang berbeda, pasti semua konsumen akan lebih memilih barang yang memiliki harga paling murah.

Dalam kasus tabung gas elpiji 3 kg, sesunguhnya pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah membedakan tabung gas 3 kg dengan tabung gas non subsidi melalui pemberian label "Hanya Untuk Masyarakat Miskin". Artinya, kalau kita memiliki perasaan yang peka dan mengaku bukan sebagai masyarakat miskin sudah barang tentu tidak bersedia untuk menggunakan tabung gas elpiji 3 kg. 

Kenyataannya, label yang tertulis pada tabung gas elpiji 3 kg belum mampu menggugah sensitifitas sebagian besar hati masyarakat ekonomi menengah keatas sehingga memiliki kesadaran yang tinggi untuk tidak menggunakan gas elpiji bersubsidi yang memang bukan haknya.

Masyarakat Indonesia yang lekat dengan budaya timurnya dikenal sebagai masyarakat pemalu sehingga fenomena pemakaian sesuatu yang bukan menjadi hak rasanya sebuah anomali. Bagi mereka yang terlahir dan tumbuh di daerah tentu masih kuat dalam ingatan betapa rasa malu itu dahulu sangat kuat dan melekat pada pribadi masyarakat Negeri Indonesia. 

Rasa malu merupakan nilai mulia sebuah bangsa dan juga menjadi ajaran agama, sebagaimana sabda Rasululloh dalam hadist Muttafaqun Alaih, "Dan rasa malu merupakan bagian penting dari keimanan". Hilangnya rasa malu dalam persoalan pemakaian gas elpiji 3 kg bersubsidi oleh masyarakat mampu, ditengarai akibat salah satunya dipantik oleh banyaknya kasus korupsi yang mendera negeri kita tercinta sehingga sebagian masyarakat kecil beralibi kalau mereka hanya menggunakan barang subsidi dan juga hanya untuk kepentingan pribadi bukan untuk diperjualbelikan rasanya negara tidak begitu dirugikan.

Semua masyarakat yang telah melakukan tindakan tidak sesuai dengan peraturan maupun kebijakan pemerintah bila ditanya faktor penyebabnya, sudah barang tentu mereka akan mampu menyusun kata demi kata sehingga tersusun kalimat yang penuh makna. 

Oleh karena itu, marilah kita memulai dari diri kita sendiri untuk mengambil sikap yang bijak guna mendukung kebijakan pemerintah sehingga pemerintah dapat bekerja secara efektif dan efisien guna mewujudkan tujuan mulia negeri enam dua, Indonesia tercinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun