Mohon tunggu...
Toto Endargo
Toto Endargo Mohon Tunggu... Peminat Budaya

Catatan dan Pembelajaran Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gagal ke Piala Dunia 2026: Penghiburan Sederhana untuk Luka Kolektif

12 Oktober 2025   15:52 Diperbarui: 12 Oktober 2025   15:52 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belum Masanya, Tapi Sedang Menuju Piala Dunia - ChatGPT

Gagal ke Piala Dunia 2026: Penghiburan Sederhana untuk Luka Kolektif

Oleh: Toto Endargo

Kekalahan Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 menimbulkan rasa kecewa yang wajar. Dari ruang tamu hingga warung kopi, obrolan serempak berubah nada---antara getir, pasrah, hingga mencari kambing hitam. Sebab memang begitulah tabiat manusia: lebih mudah mencari alasan daripada mencari jalan keluar.

Namun, ada cara penghiburan yang paling sederhana dan tetap bermakna: membandingkan diri dengan yang lebih menderita, atau setidaknya yang senasib sepenanggungan.

Italia Pun Bisa Gagal

Mari mulai dari contoh yang berkelas dunia. Italia---negara yang sering disebut kiblat sepak bola---dua kali berturut-turut gagal tampil di Piala Dunia: 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar. Ironisnya, kegagalan kedua datang hanya dua tahun setelah mereka menjuarai Euro 2020.

Lebih pahit lagi, Italia tersingkir di menit ke-90+2 saat kalah 0--1 dari Makedonia Utara pada 25 Maret 2022. Itu artinya, bahkan sang juara pun bisa jatuh di ujung laga. Jika Italia bisa gagal, maka Indonesia yang sedang menapaki jalan panjang tidak perlu merasa terlarut sedih---karena bahkan pohon besar pun pernah tumbang oleh angin kecil.

Pelipur dari Sesama Asia Tenggara

Di kawasan sendiri, Indonesia tidak sendirian. Vietnam, Thailand, Malaysia, bahkan Singapura juga belum pernah menembus panggung utama Piala Dunia. Dalam banyak hal, Indonesia justru sudah melangkah lebih jauh: dari dukungan publik, regenerasi pemain muda, hingga pembangunan infrastruktur sepak bola yang makin rapi.

Artinya, Indonesia tidak tertinggal sendirian---hanya sedang berproses dengan langkah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun