Mohon tunggu...
Toto Endargo
Toto Endargo Mohon Tunggu... Peminat Budaya

Catatan dan Pembelajaran Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Babad Wirasaba: Hilangnya Keris Gajah Endra - Peristiwa Gaib yang Mengubah Takdir

10 Agustus 2025   18:33 Diperbarui: 1 September 2025   14:16 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca Babad Wirasaba (9) - ChatGPT

Babad Wirasaba: Hilangnya Keris Gajah Endra - Peristiwa Gaib yang Mengubah Takdir

Oleh: Toto Endargo -- Membaca Babad Wirasaba (9)

Pendahuluan

Sejarah Wirasaba tidak hanya menyimpan catatan politik, tetapi juga kisah-kisah berlapis yang sarat makna simbolik. Salah satu fragmen yang jarang diungkap adalah peristiwa hilangnya Keris Gajah Endra dari genggaman Ki Tolih di Kejawar, yang secara misterius muncul di pinggang Raden Djoko Kaiman. Peristiwa ini bukan sekadar anekdot mistis, melainkan simpul penting yang menghubungkan takdir pribadi, amanah pusaka, dan legitimasi kepemimpinan di Banyumas.

Peristiwa di Kejawar: Hilang Tanpa Bekas

Dikisahkan, Ki Tolih datang ke Kejawar, sebelum kedatangan Raden Djoko Kaiman, untuk mengambil Keris Gajah Endra yang telah dibuatkan wrangka, namun ketika keris itu dihunus dan diperiksa oleh Ki Tolih, keajaiban terjadi: bilah keris tiba-tiba lenyap tanpa jejak, meninggalkan wrangkanya yang ada di tangan Ki Tolih.

Kyai Tolih, meskipun terperanjat, hanya berkata lirih: "Ah, biarlah, mungkin bukan hakku untuk lebih lama memilikinya." Ungkapan ini mencerminkan kesadaran akan takdir pusaka---bahwa sebuah keris, sebagaimana garis hidup manusia, memiliki "jalan" sendiri untuk bertemu dengan pemilik sejatinya.

Kemunculan di Pinggang Raden Djoko Kaiman

Pada waktu yang hampir bersamaan, Raden Djoko Kaiman---yang tengah dalam perjalanan menuju Kejawar atas titah Adipati Wirasaba---merasa ada sesuatu terselip di ikat pinggangnya. Ketika diraba, ternyata itu adalah sebilah keris tanpa wrangka. Ia sempat waspada, khawatir ada niat jahat, namun tidak menemukan tanda-tanda ancaman.

Sesampainya di Kejawar, ia bertemu Kyai Mranggi dan Ki Tolih. Betapa terkejutnya mereka saat melihat keris itu dan dikenali sebagai Kyai Gajah Endra yang baru saja hilang dari tangan Ki Tolih. Peristiwa ini mengisyaratkan bahwa keris tersebut telah memilih pemilik baru---sebuah konsep yang kuat dalam budaya pusaka Jawa. Namun, dengan rendah hati Jaka Kaiman menyatakan: jika memang pusaka itu milik Ki Tolih, ia akan menyerahkannya tanpa ragu. Sikapnya tegas---tidak ingin memiliki sesuatu yang bukan haknya---tetapi juga terbuka menerima pemberian tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun