Mohon tunggu...
Toto Endargo
Toto Endargo Mohon Tunggu... Peminat Budaya

Catatan dan Pembelajaran Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serat Centhini dan Daun Belimbing Wuluh

22 April 2025   10:10 Diperbarui: 22 April 2025   10:50 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serat Centhini, Daun Belimbing Wuluh - Toto Endargo

Serat Centhini dan Minuman Daun Belimbing Wuluh

Barangkali karena khasiatnya maka resep minuman sederhana ini seperti diwasiatkan kepada masyarakat luas melalui Serat Centhini.

Naskah Dalam Serat Centhini

Terbaca di buku pusaka budaya Jawa, yang ditulis pada tahun 1814 Masehi, Serat Centhini, Jilid 1, Pupuh 32, tembang Kinanti, Pada 27. Pada naskah aslinya tersurat demikian:

27. Wedang ronning blimbing wuluh, sing anyep rendhemen warih, reremikaning dhaharan, criping kaspe criping linjik, pisang goreng nganggo gula, criping tela karag gurih.

28. Wis mangsa bodho sireku, pikiren lan mbokmu nyai, aywa na ingkang kuciwa, Ki Darma lajeng mring beji, wau rahadyan kang lagya, pinetekan abdi kalih.

Terjemahan bebas:

27. Minuman daun Belimbing Wuluh, yang sudah dingin setelah direndam dalam air panas, makanan kecil: seriping ketela pohon, seriping tales, pisang goreng dengan gula, seriping ubi, nasi kering yang sudah digoreng gurih.

28. Sudahlah terserah kamu, pikirkan dengan ibumu nyai, jangan ada yang mengecewakan. Ki Damarjati lalu pergi ke telaga, mendatangi tamunya Raden Jayengresmi yang sedang dipijat oleh kedua abdinya.

Perlu Minuman Daun Belimbing Wuluh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun