Serat Centhini dan Minuman Daun Belimbing Wuluh
Barangkali karena khasiatnya maka resep minuman sederhana ini seperti diwasiatkan kepada masyarakat luas melalui Serat Centhini.
Naskah Dalam Serat Centhini
Terbaca di buku pusaka budaya Jawa, yang ditulis pada tahun 1814 Masehi, Serat Centhini, Jilid 1, Pupuh 32, tembang Kinanti, Pada 27. Pada naskah aslinya tersurat demikian:
27. Wedang ronning blimbing wuluh, sing anyep rendhemen warih, reremikaning dhaharan, criping kaspe criping linjik, pisang goreng nganggo gula, criping tela karag gurih.
28. Wis mangsa bodho sireku, pikiren lan mbokmu nyai, aywa na ingkang kuciwa, Ki Darma lajeng mring beji, wau rahadyan kang lagya, pinetekan abdi kalih.
Terjemahan bebas:
27. Minuman daun Belimbing Wuluh, yang sudah dingin setelah direndam dalam air panas, makanan kecil: seriping ketela pohon, seriping tales, pisang goreng dengan gula, seriping ubi, nasi kering yang sudah digoreng gurih.
28. Sudahlah terserah kamu, pikirkan dengan ibumu nyai, jangan ada yang mengecewakan. Ki Damarjati lalu pergi ke telaga, mendatangi tamunya Raden Jayengresmi yang sedang dipijat oleh kedua abdinya.
Perlu Minuman Daun Belimbing Wuluh