Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Milenial Good Looking Itu Mempersiapkan Haji Sedari Dini

10 Oktober 2020   23:31 Diperbarui: 10 Oktober 2020   23:40 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

Dari masa ke masa pergi ibadah haji bagi ummat muslim merupakan keinginan yang terus digaungkan meski menuju tanah suci bukanlah perkara yang mudah, di era kolonial saat Indonesia masih bernama Hindia Belanda, untuk memperoleh kuota berangkat haji, kaum muslim saat itu harus mempunyai ongkos sekitar 110 gulden, belum lagi lamanya perjalanan laut yang harus ditempuh. Maka ketika seseorang yang sudah pernah melawat ke Mekkah dan berhaji, orang tersebut telah dianggap mumpuni baik secara fisik maupun ilmu agama.

Saat ini pun mimpi melihat Ka'bah secara dekat, berthawaf dan melakukan ritual haji menjadi sesuatu yang di impi impikan, meski mungkin mampu melunasi ongkos naik haji namun harus melewati masa tunggu calon haji yang lumayan lama. Seperti penulis yang saat ini berdomisili di kabupaten Bekasi, jumlah daftar tunggu calon jamaah haji Kabupaten Bekasi mencapai 50.000 orang, kuota haji dikisaran angka 2.200 orang. Jika tahun ini mendaftar haji maka di tahun 2041 baru bisa berangkat, perlu waktu 21 tahun untuk bisa mencapai mimpi menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

Yuk ah kaum milenial, yang masih muda jadi good looking dan memantaskan diri untuk bersiap menuju tanah suci. Selagi muda dan ada kesempatan, mempersiapkan diri menuju rumah Allah adalah salah satu upaya dan ikhtiar manusia untuk menggenapkan Rukun Islam, setiap muslim dan muslimah berhak untuk good looking dong di mata Sang Pencipta.

Haji Muda Kenapa Tidak

Penulis pernah tersenyum saat melihat bacaan di sebuah kaos "Muda Foya Foya Tua Makin Kaya Mati Masuk Surga", sebuah tulisan yang provokatif memang, usia muda memang penuh dinamika. Menurut ILO dalam The Key Indicator of Labour Market 1999, usia muda itu merujuk di rentang umur 15-24 tahun, lagi semangat sekolah, kuliah dan juga awal memulai pekerjaan. Untuk urusan beribadah tak ada dikotomi usia muda atau juga tua, merancang rencana haji berangkat di usia muda adalah langkah tepat.

Kementerian Agama Republik Indonesia di tahun 2017 mempunyai data bahwa jamaah haji Indonesia yang berhaji adalah 203.065 orang, tahu nggak sih gaes ternyata 63 persennya itu diatas usia 50 tahun. Anak muda perlu cepat menikung nih agar porsi haji tak melulu di dominasi generasi yang usianya lebih tua, lagi pula beribadah disaat muda merupakan anugerah tersendiri karena raga pun relatif bugar karena ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan daya tahan tubuh lebih prima.

Bisakah berhaji di usia muda? Bisa banget atuh, ada beberapa keuntungan jika kita berhaji lebih muda, tahu dong salah satu ritual haji adalah Tawaf dan juga Sa'i yang memerlukan tenaga ekstra, jika dilakukan di usia muda tentunya akan lebih mudah dibanding haji saat usia senja. Selain itu berhaji muda merupakan life style positif bagi bersinarnya pancaran agama Islam, berhaji dan kemudian pulang ke tanah air diharapkan menjadi lokomotif perubahan dalam keshalehan sosial yang tentu ini menjadi point penting bagi kaum muda bermasyarakat, apalagi dalam beberapa tahun mendatang, kita akan menyongsong Indonesia Emas saat negeri ini merayakan ulang tahun yang ke 100.

Jika saja ke Roma masih banyak jalan, tentu kita berharap jalan menuju Makkah pun akan terbuka lebar, salah satu kunci untuk mampu berhaji adalah dengan cara berhemat dan juga rajin menabung, Insha Allah apa yang diniatkan untuk kebaikan biasanya akan menjadi jalan untuk menggapainya, termasuk ibadah haji, tetap semangat wahai anak muda!

Kaum Rebahan Dan Mudahnya Sistem Siskohat Secara Online

Tak bisa dipungkiri era internet merupakan anugerah yang patut disyukuri, saat ini generasi milenial tak bisa terlepas dari gadget, bahkan pandemi Covid-19 yang memaksa banyak orang yang tadinya hilir mudik entah itu untuk bekerja dan keperluan lainnya terpaksa harus lebih banyak berdiam diri di rumah, diberlakukannya Work From Home membuat interaksi sosial yang tadinya lebih banyak tatap muka digantikan dengan online alias daring atau Dalam Jaringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun