Mohon tunggu...
Her Wanto
Her Wanto Mohon Tunggu... Administrasi - Abstrak

Eska Unggul Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warga Harus Diedukasi tentang Covid-19, Agar Tidak Panik

1 April 2020   18:42 Diperbarui: 1 April 2020   18:46 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kepanikan adalah separuh penyakit, Ketenangan adalah separuh obat dan Kesabaran adalah permulaan dari kesembuhan"

Sepetik kata diatas harus menjadi renungan dalam menghadapi pandemi Covid-19, yang sudah menelan korban meninggal dunia amat banyak. Di Indonesia saja terkonfirmasi  orang, dinyatakan sembuh 89 orang dan meninggal dunia 168 orang per 31 Maret 2020. Ini jangan dianggap remeh karena hanya dalam hitungan hari saja sudah begitu banyak yang terpapar virus tersebut. Bahkan di USA sendiri angka kematian karena Covid-19 perhari bisa mencapai 700 orang dan di Italia sudah mencapai 11.000 yang meninggal akibat terserang Covid-19.

Masyarakat harus tahu dulu, apa sic virus Covid-19 atau Corona itu? Agar tidak terjadi kepanikan yang berlebihan.

Menurut para ahli Covid-19 atau Corona Virus Diserse 19 adalah virus yang masih serumpun dengan SARS dan MERS. Virus ini bukan mahluk hidup, hanya seperti lemak protein, virus ini mudah membusuk dan hancur. Jadi virus ini mengambang di udara tidak terlalu lama, dan akan turun kebawah. Bila menempel di bahan kain akan bertahan sekitar 4 jam, alumunium sekitar 6 jam dan di plastik sekitar 9 jam. Karena berupa lemak protein, virus ini juga tidak kuat di suhu udara lebih dari 28°C, jadi virus akan meleleh saat kena panas.

Cara pencegahannya.

1. Berjemur

Mengingat virus yang tidak kuat di suhu 28°C keatas, maka alam sudah punya solusinya. Allah sudah sempurna menciptakan alam ini, ternyata sinar ultraviolet matahari bisa mengurai dan membusukkan virus. Sinar ultraviolet matahari antara jam 10.00 - 11.00 WIB dan jam 14.00 - 16.00 WIB sangat ampuh membunuh virus Covid-19. Jadi perbanyaklah berjemur di jam-jam tersebut karena bisa menekan laju virus.

Dok. Gus Syafa
Dok. Gus Syafa

2. Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer sesering mungkin

Menurut para ahli virus ini juga sangat mudah hancur pada gelembung atau busa yang ditimbulkan oleh sabun. Maka kita dianjurkan untuk sesering mungkin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, setelah menyentuh barang-barang diluar rumah atau di tempat umum. Bila tidak ada air mengalir dan sabun, kita bisa juga memakai hand sanitizer, tapi pemakaian hand sanitizer yang berlebih juga tidak baik untuk kulit. Jadi yang paling direkomendasikan adalah cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun