Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Eksplorasi Budaya, Kepercayaan, dan Kontroversi dalam Film Horor Indonesia

26 Maret 2024   23:35 Diperbarui: 26 Maret 2024   23:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Tasbih_Kosong


Masyarakat Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya dibandingkan negara lainnya. Salah satu contoh kekayaan tersebut berupa penganut animisme dan dinamisme sebelum agama-agama formal diterima. Animisme adalah keyakinan bahwa segala sesuatu di alam memiliki roh atau kekuatan spiritual yang memengaruhi kehidupan manusia. Sementara dinamisme mengacu pada keyakinan bahwa kekuatan alam dan roh nenek moyang memiliki pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari. Sebelum masuknya agama yang dianut oleh masyarakat terlebih dahulu animisme dan dinamisme menjadi landasan spiritual utama. Sehingga dua hal tersebut akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat sehari-hari.

Tidak hanya itu saja berbicara masyarakat Indonesia juga menyukai akan hal-hal yang berbau horor. Budaya horor telah menjadi bagian integral dari kesenangan hiburan masyarakat Indonesia sampai saat ini. Secara nyata dapat terlihat dari film horor menjadi salah satu media utama yang digunakan untuk memuaskan rasa ingin tahu dan ketertarikan akan hal-hal mistis dan supranatural. Ketika film horor baru dirilis tidak jarang terjadi lonjakan minat masyarakat yang berbondong-bondong menontonnya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa minat terhadap hal-hal yang menakutkan masih sangat kuat dalam masyarakat Indonesia.

Melalui kajian animisme, dinamisme, dan minat terhadap film horor dapat melihat betapa kuatnya pengaruh budaya dan kepercayaan tradisional dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun agama-agama dunia telah masuk dan memengaruhi pola pikir nyatanya warisan animisme dan dinamisme masih merajalela. Hal ini menunjukkan kompleksitas dan keunikan budaya Indonesia yang tetap relevan dan kuat hingga saat ini.

Salah satu contoh yang menarik dari pengaruh budaya dan kepercayaan tradisional dalam hiburan populer Indonesia pada film Tasbih Kosong (2023). Film ini mendapat perhatian masyarakat Indonesia yang gemar dengan kisah-kisah horor yang berakar dalam kehidupan masyarakat. Dengan menggabungkan elemen-elemen supranatural dan budaya lokal membuat film Tasbih Kosong menawarkan pengalaman menonton yang memperkaya pengetahuan tentang kepercayaan tradisional Indonesia sambil memberikan hiburan yang memikat. Keberhasilan film ini dalam menarik minat penonton tidak hanya mencerminkan ketertarikan masyarakat terhadap hal-hal mistis. Tetapi pada film tersebut juga menggarisbawahi relevansi dan kekayaan budaya Indonesia yang terus hidup dan berkembang di era modern ini.

Dalam film tersebut karakter setan menjadi elemen yang sangat penting dalam memperkaya narasi cerita. Representasi setan dalam budaya lokal Indonesia sering kali kompleks dan beragam memberikan ciri khas dan peran yang berbeda-beda. Dalam film tersebut tokoh setan tidak hanya digambarkan sebagai makhluk jahat yang menakutkan. Bahkan tokoh tersebut juga sebagai penjaga kekuatan mistis atau bahkan sebagai entitas yang memiliki hubungan dengan manusia secara personal. Hal ini memperkaya pemahaman penonton tentang keberagaman karakter setan dalam budaya Indonesia dan menunjukkan bagaimana warisan budaya.

Dinamika masyarakat desa juga menjadi fokus utama dalam film yang berjudul Tasbih Kosong. Film ini berhasil menggambarkan kehidupan masyarakat desa dengan cara yang autentik dan mendalam. Hal tersebut dapat terlihat dari hubungan antarwarga dan pola pikir yang dipengaruhi oleh kepercayaan dan tradisi lokal. Melalui karakter-karakternya yang ditampilakn dapat memberikan gambaran yang kompleks tentang dinamika sosial dan budaya di desa. Tidak hanya itu juga ditampilkan akan bagaimana interaksi antara masyarakat dan kekuatan supranatural dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian masih banyak beberapa aspek dinamika masyarakat desa yang terasa berlebihan dalam penyajian.

Konsep pesugihan yang merupakan praktik kepercayaan yang cukup kuat di masyarakat Indonesia tersaji dalam film tersebut. Film ini memberikan eksplorasi yang menarik tentang kepercayaan dan praktik pesugihan tercermin dalam cerita yang berkembang. Namun menurut penulis sebagai penonton dalam memvisualisasikan konsep pesugihan terkadang terlalu dramatis tidak sesuai realitas kehidupan masyarakat desa. Meskipun demikian keberadaan konsep pesugihan dalam film ini memperkaya latar belakang budaya yang disajikan. Tetapi harus diperhatikan sisi realistik yang dibaluk oleh kreativitas agar menarik ketika ditonton.

Peran tokoh utama dalam menghadapi setan merupakan inti dari alur cerita. Analisis karakter utama mengungkap bagaimana tokoh dalam beradaptasi dan mengatasi kekuatan supranatural yang mengancam kehidupannya. Melalui perjalanan yang ditampilkan membuat penonton dapat melihat transformasi karakter dari ketakutan menjadi keberanian. Namun berdasarkan sisi penulis akan pengembangan karakter utama terkadang kurang dalam. Dimana hal tersebut dapat terlihat dari beberapa keputusan atau reaksi karakter yang terlalu konvensional. Sehingga peran yang dihasilkan menjadi tidak cukup mendalam.

Simbolisme tasbih kosong juga menjadi elemen penting dalam film ini. Tasbih kosong dapat diinterpretasikan sebagai representasi kekosongan spiritual atau hilangnya kepercayaan yang mempengaruhi tokoh utama. Dalam konteks kehidupan spiritual tokoh utama adanya simbolisme ini memberikan dimensi tambahan pada perjalanan tokoh dalam menghadapi kekuatan supranatural. Namun demikian ada beberapa penonton merasa bahwa makna dari simbol tasbih kosong tidak cukup dijelaskan secara memadai dalam film. Sehingga mungkin saja penonton akan meninggalkan interpretasi terbuka yang mungkin membuat kebingungan atau kurang terhubung dengan alur cerita.

Pengaruh tradisi lisan dalam cerita rakyat juga terasa kuat dalam pada film tersebut. Elemen-elemen cerita yang diambil dari cerita rakyat dan tradisi lisan Indonesia memberikan kedalaman dan warna pada narasi film. Namun terkadang dengan menyoroti akan adaptasi cerita rakyat terkadang terasa terlalu stereotip atau klise tanpa memberikan sisi inovasi. Meskipun demikian adanya keberadaan tradisi lisan dalam film ini memperkaya latar belakang budaya yang disajikan. Apalagi masyarakat Indonesia sering kali menginginkan penyajian yang lebih segar atau unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun