Mohon tunggu...
Harmonica Dwi Putri
Harmonica Dwi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi s1

saya suka travelling membaca buku dan mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mendengarkan Cerita Mampu Menyelamatkan Nyawa Seseorang

2 November 2022   06:00 Diperbarui: 2 November 2022   06:45 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

  •       Pada zaman sekarang tidak asing lagi kita mendengar istilah mental health atau kesehatan mental. Mental health atau kesehatan mental sendiri adalah cara kita berpikir, merasakan dan bertindak. Kondisi ini berdampak pada kesehatan mental, karena itu kondisi ini mengganggu suasana hati. Kesehatan mental sendiri bisa dialami oleh seluruh usia terutama pada kalangan pelajar remaja sekarang . Survei yang dilakukan National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menyebutkan 1 dari 3 remaja Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Dari survei tadi kita mengetahui bahwa banyak dari remaja Indonesia yang memilki gangguan mental. Penyebab-penyebab dari gangguan mental itu sendiri banyak, salah satu penyebab yang banyak sekali terjadi pada remaja adalah overthinking. Overthinking sangat tidak bagus untuk kesehatan mental, karena bisa mengakibatkan gangguan jiwa bahkan bunuh diri bagi seorang overthinker.

      Salah satu solusi sederhana dari overthinking yang membuat kesehatan mental menjadi lebih baik adalah dengan bercerita masalah yang dialami kepada seseorang, atau yang biasa disebut dengan curhat. Curhat disini bukan paksaan dan bukan juga berarti semua tentang kehidupan kita harus kita ceritakan kepada seseorang, karena pastinya kita tahu apa saja yang menjadi porsi untuk kita berbagi kepada orang lain, dan sebagai pencerita, tidak bisa sembarang memilih seseorang untuk mendengar ceritanya. Faktor seseorang sulit berbagi atau sulit menceritakan masalahnya ialah karena tidak memiliki seorang pendengar atau tidak memiliki seorang pendengar yang amanah.

      Menjadi seorang pendengar itu juga gampang-gampang susah, karena terkadang seorang pendengar juga memiliki hasrat untuk bercerita ketika sang pencerita sudah curhat kepada sang pendengar ia terkadang terpancing untuk meneceritakan masalahnya atau biasa disebut “adu nasib” karena hal tersebut seorang pencerita tidak ingin lagi didengarkan ceritanya alhasil dia hanya memendam sendiri masalahnya dan terus overthinking dengan pikirannya sendiri. Terkadang seseorang bercerita bukan untuk mendapatkan solusi tetapi hanya untuk melegakan atau melepaskan sedikit emosi yang ada dalam dirinya karena masalah tersebut. Curhat bermanfaat untuk membantu memvalidasu perasaan sehingga pencerita tidak merasa terisolasi sendirian.

     Menjadi pendengar yang baik itu sangat mudah tetapi agak sulit untuk diaplikasikan secara manusia adalah makhluk yang penuh emosi dan ego tapi hal tersebut bukan menjadi kendala utuk menjadi pendengar yang baik. Cara menjadi pendengar yang baik ialah jangan memotong pembicaraan, dengarkan sepenuh hati, beri eneergi positif, hargai keterbukaan seorang pencerita juga pada akhir dia bercerita beri saran jika diminta, kalau sang pencerita tidak meminta saran cukup berempati dan salurkan energy positif dengan begitu sang pencerita akan nyaman bercerita kepada sang pendengar. Dengan begitu sang pendengar berhasil membantu para overthinker, para pengidap mental health bahkan seorang yang berniat bundir pun menjadi lebih tenang dan merasa lebih nyaman dan aman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun