Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pakem Bima Sakti, Pahlawan U-16, Suporter, Host, Komentator, dan Pemain yang Kurang I dan P

11 Agustus 2022   11:24 Diperbarui: 11 Agustus 2022   11:52 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atas hasil tersebut, siapa pahlawan kemenangan Timnas Indonesia U-16 atas Myanmar U-16 bukanlah perorangan. Tapi atas nama Tim. Bagi saya, semua adalah Pahlawan.

Bima Sakti dan para asistennya dengan didikan pedagogiknya dalam membentuk, membangun, mengembangkan TIPS pemain dan menerapkan semua itu dalam taktik strategi dalam permainan yang tetap sportif. Para pemain yang dipercaya tampil. Para pemain yang dipercaya menendang pinalti. Andrika yang dipercaya menjadi penjaga gawang. Semua berkolaborasi menjadi KESATUAN Utuh yang tidak dapat dipilah-pilah. Semua adalah Pahlawan kemenangan Garuda Belia atas Myanmar U-16 plus intrik liciknya.

Suporter, pembawa acara, dan komentator di televisi

Langkah Garuda Belia satu langkah lagi akan meraih tropi Piala AFF U-16 kedua untuk Indonesia. Tetapi, ada hal yang saya sebut kontradiktif dengan apa yang terjadi di tubuh Timnas U-16 yang TIPS pemainnya dibangun dengan pedagogi ala Bima Sakti.

Yang kontradiktif itu, sikap suporter di Stadion, yang tidak cerdas Intelegensi (otak) dan personality (kepribadian/mental/emosi/sikap). Beberapa suporter masih rendah kecerdasan intelegensi dan personalitynya, sehingga menjadi citra negatif dalam gelaran Piala AFF kali ini yang bisa merugikan Timnas U-16, PSSI, dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Mohon kepada pihak panitia, terutama pihak keamanan agar lebih tegas menyikapi dan menindak suporter yang masih rendah otak dan emosi untuk diantisipasi dan diamankan. Mengapa ada benda-benda yang lolos masuk ke dalam stadion dan digunakan untuk berbuat anarkis oleh suporter terhadap pemain lawan. 

Biarkan lawan yang bertindak licik melakukan aksinya, sebab ada wasit, ada siaran langsung, ada rekaman pertandingan yang di kemudian hari dapat menjadi bukti untuk hukuman atau minimal mempermalukan mereka sendiri atas kelicikannya.

Berikutnya, ada catatan untuk host (pembawa acara) dan komentator yang mengawal siaran langsung laga Garuda Belia. Ada pesan masuk ke saya dari publik sepak bola nasional yang menyebut, mengapa host dan komentator tidak memandu jalannya laga dan mengulas, mengomentari hal-hal yang substantif sesuai fakta laga dan membangkitkan semangat militansi dan rasa memiliki Timnas yang utuh.

Ingat, ini laga Timnas U-16, pondasi dan cikal bakal pemain Timnas Senior. Berikan tambahan komentar yang mengedukasi publik, menambah semangat persatuan dan sportivitas olah raga sepak bola. Bukannya memberi komentar yang menyudutkan pemain dengan opini-opininya. Bukan menjadi alat promosi kedaerahan, promosi Klub/Diklat/Akademi/SSB. Semua itu harus disadari sebagai hal yang sensitif.

Bima Sakti memilih 28 pemain yang kini tergabung dalam skuat Timnas U-16 sudah dengan caranya yang obyektif terhadap ribuan bahkan jutaan pesepak bola U-16 di Indonesia. Skuat ini, sampai melangkah ke babak final sudah terbukti mampu menunjukkan diri bahwa mereka memang layak berjersey Garuda. Pun tidak mempermalukan Bima yang telah memilih mereka mewakili teman-teman U-16 yang belum dapat kesempatan.

Jadi, untuk host dan komentator, tidak usah mengomentari hal-hal yang lebay (berlebihan) dan tidak perlu. Yang justru didengarkan dan ditonton membikin tidak nyaman. Tidak usah diidentifikasi secara detil, saya yakin host dan komentator bisa mengidentifikasi sendiri mana yang lebay dan tidak perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun