Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pakem Bima Sakti, Pahlawan U-16, Suporter, Host, Komentator, dan Pemain yang Kurang I dan P

11 Agustus 2022   11:24 Diperbarui: 11 Agustus 2022   11:52 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Langkah Timnas Indonesia U-16 angkatan 2022 bersama Bima Sakti mengikuti jejak Timnas Indonesia U-16 angkatan 2018 asuhan Fakhri Husaini, dalam meraih Juara Piala AFF U-16 2022 tinggal selangkah lagi. Namun, langkahnya tentu akan tidak mudah, pasalnya akan kembali berhadapan dengan Vietnam U-16 yang sudah sangat dikenal oleh publik sepak bola nasional sebagai Tim yang memiliki pemain dengan kualitas TIPS yang standar timnas, plus kelebihan didikan akal LICIKnya.

Tetap sesuai pakem Bima Sakti

Untuk itu, pasukan Garuda Belia, tidak harus ke luar dari pakem ajaran Pedagogi ala Bima Sakti, yaitu tetap berpijak pada menjunjung sportivitas dan rendah hati.  Meski sikap sportif dalam setiap laga di Piala AFF ada yang menganggap para pemain belia ini POLOS, terutama saat menjamu lawan sebenarnya Myanmar U-16 yang setali tiga uang dengan Vietnam U-16 sudah dibekali ILMU LICIK.

Sikap SPORTIF yang dianggap POLOS ini, wajib terus dipertahankan hingga laga Babak Final versus Vietnam U-16. Buat publik sepak bola Asia Tenggara, Asia, dan dunia, memandang Timnas Indonesia adalah Tim yang mencari prestasi dengan cara yang benar dan baik, dimulai dari Pasukan Belia Timnas U-16 Asuhan  Bima Sakti ini.

Biarkan publik Asia Tenggara, Asia, dan Dunia hanya memahami bahwa cara mencari prestasi juara dengan cara licik tetap pada negara-negara Asia Tenggara yang lain, bukan Indonesia. 

Dalam Piala AFF U-16, lawan Garuda Belia sudah terbukti memakai taktik licik. Vietnam U-16 sampai harus membuat gol ke gawang pasukan Bima Sakti dengan cara "diving" di laga terakhir fase Grup A. Tetapi sikap sportiflah yang memenangi laga. Garuda Belia pun came back dan menang 2-1.

Dalam laga semi final, Myanmar U-16 pun mempraktikkan taktik licik dengan mengulur waktu dengan perilaku pemain yang pura-pura cidera dan berkali-kali dilakukan. Cara itu ditempuh, sebab mereka sadar, sulit meladeni pasukan Bima Sakti dengan wajar dan sportif, hingga membuat segala intrik agar tidak kalah di waktu normal. 

Lagi-lagi, pasukan Bima pun dapat membuktikan bahwa sikap sportif, bukan polos dapat mematahkan kelicikan. Myanmar U-16 yang sejatinya sudah mengakui kualitas TIPS Garuda Belia, harus menerima kenyataan, tetap kalah dalam adu pinalti.

Pahlawan Timnas Indonesia U-16 

Kemenangan Timnas U-16 atas Myanmar U-16 sudah saya prediksi akan melalui jalur adu pinalti. Dalam adu pinalti pun saya salut atas arahan Bima Sakti kepada  5 penendang mulai dari Arkhan Kaka hingga Nabil Asyura, semuanya sukses. Dan, arahan Markus Horison, penjaga gawang Andrika Fathir Rachman tampil gemilang dengan mampu membaca empat tendangan Myanmar sesuai arah bola, bukan dengan cara bertindak spekulasi. 4 tendangan yang dibaca Andrika sesuai arah bola, ternyata ada yang mampu ditahan. Sehingga, Kaka dkk unggul 5-4.

Kemenangan atas lawan sebenarnya plus intrik-taktik licik, ternyata tetap harus bertekuk lutut atas Pasukan Belia yang dI DIDIK SPORTIF oleh Bima Sakti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun