Sebab Kota Depok pecahan dari Bogor, maka yang tepat akronimnya adalah Jabodetabek. Selepas itu, Akronim Jabodetabek pun menghiasi media massa.
Tak disentuh lagi
Mengingat catatan manis MKST, sebagai saksi sejarah, saya sedih dan prihatin. Karena MKST sebagai turnamen SSB resmi pertama yang dihelat oleh PSSI dalam rangka menggaungkan nama SSB, tak pernah disentuh lagi. MKST pun menjadi turnamen resmi SSB terakhir yang diselenggarakan oleh PSSI,Â
karena hingga 23 tahun berlalu, PSSI tidak pernah menyelenggarakan turnamen apalagi kompetisi SSB. Mengakui keberadaannya dengan melahirkan regulasi tentang SSB pun belum pernah dilakukan.
MKST, berkah sepak bola akar rumput
Meski pun saya sebagai praktisi sepak bola, memiliki SSB dan Klub, sejatinya saya tidak ingin menceburkan diri dalam kancah sepak bola akar rumput, sebab dunia nyata saya adalah dunia pendidikan dan dunia sastra, tempat saya menggantungkan hidup untuk makan. Plus menjadi kolumnis pendidikan dan sastra di berbagai media cetak.
Namun, gara-gara terlibat dalam MKST, atas ajakan dari pihak Tabloid GO, saya pun tercebur menjadi Kolumnis Sepak Bola. Tabloid Go lah yang menyematkan predikat saya sebagai pengamat sepak bola nasional. Hingga akhirnya, ribuan artikel menyoal sepak bola nasional telah saya tulis di berbagai media cetak dan online.Â
Bahkan, saya sangat sedih saat Tabloid GO harus tutup. Begitu pun ketika saya melanjutkan sebagai kolumnis sepak bola di Harian Olahraga Terbesar Indonesia, Harian TopSkor, Harian TopSkor juga ikut tutup.
Saya menyebut MKST adalah berkah bagi sepak bola akar rumput Indonesia. Berkat MKST, wadah sepak bola akar rumput bernama SSB menjamur, diiringi wadah lain yang masih hanya sekadar untuk gaya-gaya-an.
Tak pernah lahir regulasi untuk SSB
Sayang, di bawah kepengurusan Agum Gumelar, di tahun 2000-2003 hingga akhir masa jabatan Agum, MKST tak berlanjut.