Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kecurangan Vietnam, Momentum Siswa SSB Sukmajaya Belajar Nasionalisme, Rasa Memiliki dan Militansi

19 Mei 2022   08:55 Diperbarui: 19 Mei 2022   09:00 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para siswa akan melihat bagaimana para pemain menujukkan bukti bagaimana satu sama lain merasa memiliki Timnas. Dari mulai penjaga gawang, pemain bertahan, gelandang, pemyerang, akan saling bahu mengamankan gawang dari kebobolan. Dan bagaimana mereka berupaya mencipta gol untuk kemenangan Indonesia.

Militansi adalah ketangguhan dalam berjuang (menghadapi, kesulitan, berperang, dan sebagainya. Terkait dengan Timnas U-23, karena yang berjuang di lapangan adalah Egy dan kawan-kawan, maka para siswa wajib meneladani bagaimana militansi para pemain Indonesia saat meladeni Thailand demi menang dan masuk babak final.

Untuk itu, menonton laga Timnas Indonesia U-23 versus Timnas Thailand  secara langsung dari siaran televisi, menjadi sarana pendidikan dan pelatihan yang sudah terprogram bagi SSB Sukmajaya. Karenanya, sebab masih wajib awas terhadap protokol kesehatan, para siswa diwajibkan menonton laga Timnas versus Thailand bersama orang tua dan keluarganya di rumah, alias program latihan teknik dan speed di lapangan, diliburkan.

Pada jadwal latihan berikutnya, maka dalam materi latihan Asah Otak, para siswa akan dimintai pertanggungjawaban hasil menontonnya baik dalam bentuk laporan lisan atau tertulis, setelahnya akan diketahui apakah tumbuh/meningkat/menurun rasa nasionalisme, rasa memiliki, militansi siswa kepada Timnas Indonesia?

Ini akan menjadi modal pengembangan program pendidikan dan pelatihan berikutnya agar pedagogi (kognitif, afektif, psikomotor) siswa selalu terisi daya dan tumbuh berkembang seimbang dan signifikan. Lahir siswa yang paham dan menguasai teori TIPS dan Iseaki, meski tak harus menjadi pemain Timnas, tetapi wajib menjadi siswa yang lulus TIPS dan Iseaki untuk kehidupan nyata.

Yah, kecurangan dan kelicikan Vietnam dengan menukar waktu tanding untuk keuntungannya sendiri, menjadi momentum dan pembuktian apakah publik sepak bola nasional punya rasa nasionalisme, rasa memiliki, dan militansi kepada Timnas, sehingga mau mengorbankan kegiatan lain yang sudah dirancang demi meluangkan waktu menonton perjuangan penggawa Garuda Muda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun