Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Versus Timnas Australia U-23, Jadikan Kisah David dan Goliath Spirit, Keberadaan STy adalah Tuah

26 Oktober 2021   08:21 Diperbarui: 26 Oktober 2021   08:24 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Laga leg pertama timnas Indonesia U-23 versus timnas Australia U-23 dalam Kualifikasi AFC Cup U-23 2022 Grup G yang akan dihelat di Republikan Central Stadium, Dushanbe, Tajikistan pada Selasa (26/10/2021), pukul 19.00 WIB, bisa saya ibaratkan pertarungan antara David dan Goliath.

David dan Goliath

David dan Goliath adalah kisah melegenda di dunia yang mewakili pertarungan antara si lemah dan raksasa. Namun, ternyata secara tak terduga dan ajaib, David mampu menang.  Seharusnya dia tidak Menang. 

Kisah David yang lemah dan mampu menang melawan raksasa ini, memberikan teladan bahwa rintangan, kelemahan, kesukaran, penderitaan, hingga hal yang nampaknya mustahil, tidak mungkin, akan menjadi mungkin dan akan indah hasilnya karena mampu melewati hadangan dengan pikiran dan tindakan yang cerdas, berjuang pantang menyerah.

Kisah David dan Goliath ini, dapat menjadi spirit bagi anak-anak asuhan Shin Tae-yong (STy) saat meladeni tim berjuluk Olyroos yang kokoh di posisi 34 ranking terbaru FIFA (21/10/2021) berbeda 131 digit dari timnas Indonesia yang duduk di ranking 165.

Ibarat Goliath, Australia sudah pasti bukan lawan mudah bagi Indonesia. Olyroos U-23, meski dihuni generasi baru, tetap berisi skuat mumpuni di bawah asuhan Trevor Morgan. 21 pemain yang dibawa Morgan di Olyroos tetap berstandar kualitas mumpuni. 

Dari 21 nama, beberapa pemain telah menimba ilmu di klub-klub Eropa, seperti Lachlan Brook (Brentford B/Inggris), Jordan Courtney-Perkins (Radkow Czestochowa/Polandia), Jacob Italiano (Borussia Monchengladbach II/Jerman), Marc Tokich (Mjallby Aif/Swedia), serta Fabian Monge (Xanthi FC/Yunani). Selain mereka, mayoritas pemain lain pun telah mendapatkan jam terbang yang cukup di Liga Australia, A-League musim ini. 

Dengan fakta ranking FIFA dan dihuni pemain yang mumpuni serta prestasinya yang menjadi langganan Piala Dunia dan Olimpiade, maka jelas bahwa timnas Australia adalah Goliath bagi timnas Indonesia.

Sebaliknya timnas Indonesia saya ibaratkan sebagai David dengan fakta dan data serta sejarah prestasi timnas yang memang bak bumi dan langit dengan Australia.

Menariknya lagi, demi lolos Kualifikasi, Indonesia harus mengalami nasib harus duel dengan satu-satunya lawan di Grup G karena peserta lain mengundurkan diri dengan alasan masing-masing. 

Tantangan pun semakin bertambah rumit. Bukan saja pasukan STy harus meladeni Si Goliath yang juga unggul postur di segala lini, laga pun tersaji di lapangan sintetis yang butuh kesiapan tersendiri. Lengkaplah rintangan itu. Selain keberadaan lawan, lapangan pun harus pula dapat dijinakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun