Sebagai satu dari 16 SSB pelopor yang lahir hanya berbeda satu tahun dengan SSB pelopor lain ASIOP Jakarta, menjadi peserta turnamen resmi SSB pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh PSSI, yaitu Kid' Soccer Tournament pada 1999 yang diselenggarakan di Jakarta, hingga kini SSB Sukmajaya tak terpengaruh dan silau dengan keberadaan SSB lain yang tumbuh menjamur. Tak silau dengan ambisi menjadikan siswanya berprestasi menuju timnas.Â
Sebagai SSB pembinaan murni, siswa yang dibina dan dilatih di SSB Sukmajaya tak ada prasyarat khusus. Semua siswa yang bisa atau belum bisa bermain bola tetap ditampung. Pada saatnya ikut program festival/turnamen/kompetisi, semua siswa juga mendapat hak yang sama, diikutsertakan, meski lawannya SSB yang pemainnya pilihan/cabutan dll.
Tak lupa, SSB Sukmajaya yang terus memiliki tiket berkompetisi di wadah yang representatif, juga memberikan kesempatan kepada siswa SSB lain yang ingin ikut merasakan ketatnya kompetisi resmi, namun dengan syarat ketat. Ada proses seleksi dan aturan yang jelas antara manajemen SSB bersangkutan atau dengan orang tua siswa. Setelah kompetisi usai, siswa dari SSB lain kembali ke SSB asal.
SSB Sukmajaya tetap konsisten pada visi misi dan tujuan sebagai perkumpulan SSB sosial, nonprifit. Meski begitu, SSB Sukmajaya juga tak mengubah atau membikin badan semacam Yayasan atau berubah bentuk menjadi PT.
Sepanjang lahir dan berdiri, SSB Sukmajaya sepenuhnya dibiayai oleh pendiri/pemilik, Pengurus, dan disokong oleh orang tua siswa yang menjadi donatur, serta iuran siswa, karena niatnya.
Beberapa kali ada sponsor yang logo perusahaan/instansinya nempel di jersey home-away SSB Sukmajaya, itu pun atas dasar perjanjian kerjasama semiprofesional, lebih condong kekeluargaan.Â
Alhamdulillah, sepanjang bernafas sejak lahir dan berdiri, asam-garam, pahit-getir, pahit-manis, suka-duka, lengkap telah dialami dan dirasakan SSB Sukmajaya, namun hingga kini, masih bisa.bernafas dan terus melalukan program pembinaan dan pelatihan, khususnya membekali siswa cerdas teknik dan speed dalam bermain bola, dan terutama pondasinya adalah membekali para siswa dan orang tua cerdas intelegensi dan personaliti (emosi) dalam hal sepak bola dan kehidupan nyata.