Pernah dengar istilah salenco? Ternyata istilah ini baru saja diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, karena menganggap ada yang salah paham atas pernyataannya.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salenco berarti tidak nyambung. Salenco adalah ungkapan situasi yang dalam kultur jawa secara umum bermakna "missed" atau tidak klop atau situasi di mana ada selisih. Biasanya digunakan dalam konteks komunikasi antara dua pihak yang secara spesifik bermakna salah-paham (missunderstood).
Namun, benarkah terjadi salah paham antara media yang mengutip pernyataan Mahfud dengan apa yang sebenarnya Mahfud maksud?
Jujur, rasanya agak aneh. Mustahil, media  mainstream sampai salah paham dalam mengutip pernyataan Mahfud. Sebab, atas pernyataan yang dikutip dan dianggap salah paham itu, masyarakat Indonesia memang jadi gerah atas pernyataan Mahfud. Sehingga, tanpa disadari Mahfud justru membikin polemik dan kisruh baru.
Namun, tanpa membela keduanya, apakah yang benar kutipan berita dari media karena sesuai fakta pernyataan Mahfud atau memang benar Mahfud sedang tidak membela diri karena pernyataannya dikutip salah, minimal dengan klarifikasi yang dilakukan, membuat polemik diakhiri. Media pun kembali mengangkat berita klarifikasi.
Sebelumnya, pada 1 Mei 2021, pernyataanya yang diberitakan oleh media mainstream beredar luas, bahkan saya pun langsung mengangkat pemberitaan tersebut dalam artikel, sebab  berita datang dari media yang dipercaya publik, saya pun yakin, kisah Mahfud yang meminta masyarakat tak kecewa kepada pemerintah yang koruptif dan oligarki adalah sesuai fakta dan benar.
Sungguh meski pada akhirnya media mainstream tersebut juga mengangkat berita soal klarifikasi Mahfud MD, sejatinya saya berpikir mustahil media bersangkutan salah kutip pernyataan.
Tetapi, bila pada akhirnya Mahfud MD membuat klarifikasi, saya pun bersyukur, sebab, polemik yang dibikin Mahfud MD diselesaikan dan tidak menambah kegaduhan.
Klarifikasi
Pada kesempatan klarifiasi, Selasa (4/5/2021) kepada awak media di Jakarta, Mahfud MD mengklarifikasi pernyataannya yang meminta masyarakat tak sepenuhnya kecewa terhadap pemerintahan yang koruptif di Indonesia.
Dari pemberitaan yang dikutip tanggal 1 Mei, Mahfud menegaskan yang ia katakan itu adalah dua hal yang berbeda yang tak punya hubungan kausalitas.
Demokrasi Indonesia dianggap sudah kebablasan sehingga melahirkan banyak korupsi. Karenanya Mahfud bilang, ini harus diperbaiki sebagai bagian dari upaya melawan korupsi.