Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Ibu, Saya Jadi Tahu Sindrom Geriatri

22 Desember 2020   07:58 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:43 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW


Curah kasihmu, ikhlas tak terbatas. Pancar sayangmu, di setiap waktu, dalam doa restu. 

(Supartono JW.21122016). 

Saya kaget saat mendengar Ibuku tiba-tiba tak mau makan dan minum. Sikap yang tak biasa Ibu, karena keluarga hanya berpikir Ibu masuk angin biasa, hingga tak nafsu makan dan minum. 

Dalam situasi pandemi Covid-19, keluarga yang terdiri kakak-adik dan para keponakan saya, karena Ayah telah lebih dahulu dipanggil Allah, semuanya jadi paranoid dan tak mau membawa Ibu ke Rumah Sakit karena kondisi corona. Lebih dari itu, sepanjang hidupnya, sejak Ibu lahir di tahun 1945 hingga kini berusia 75 tahun sama dengan negeri ini, Ibu belum pernah sakit dan merasakan opname, rawat inap di Rumah Sakit dan Ibu pun saat itu juga tetap menolak bila mau dibawa ke Rumah Sakit.

Ibu hanya mau dibawa ke dokter, padahal kondisi Ibu yang kurang asupan makan dan minum, membuatnya jadi lemah, lemas, dan dehidrasi.

Namun, setelah melewati satu, dua, tiga, hari hingga satu munggu terlewati dan rawat jalan, alhamdulillah Ibu sendiri menyatakan siap di opname demi mendapatkan cairan infus yang memang sudah seharusnya diterima Ibu sejak awal sakit yang tak biasa ini.

Pasalnya, baru kali ini kami sekeluarga mengalami pengalaman Ibu tak mau makan dan minum.

Keluarga pun akhirnya memilih Rumah Sakit Swasta yang sepi pasien dan kamar rawat inap  yang sendiri. Setelah melakukan serangkaian tes Covid-19 dan hasilnya negatif, Ibu pun langsung mendapatkan perawatan. Selang infuspun langsung menempel pada tangan Ibu.

Setelah empat hari tiga malam, kondisi Ibu membaik, meski untuk asupan makan masih jauh dari normal. Saat dokter datang melakukan kunjungan, pada akhirnya menyampaikan pesan bahwa Ibu sudah diizinkan pulang dan nanti perlu kontrol rawat jalan.

Kakak saya mewakili keluarga, akhirnya ke ruang dokter mengambil hasil tes laboratorium dan Surat Informasi tentang sakitnya Ibu. Saat surat itu saya terima, saya baca bahwa Ibu terkena sakit Sindrom Geriatri.

Dokter pun menjelaskan bahwa Sindrom Geriatri adalah berbagai gejala dari masalah kesehatan yang sering terjadi pada orang lanjut usia atau lansia akibat proses penuaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun