Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Egois dan Mementingkan Diri Sendiri, Salahkah?

24 Oktober 2020   13:20 Diperbarui: 24 Oktober 2020   13:26 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW


Apakah Presiden dengan Pemerintah dan DPR kini sedang egois, mementingkan diri sendiri dengan sengkarut terbaru UU Cipta Kerja dan tak mau mendengar aspirasi "rakyat?"

Jawabnya, bila merujuk pada fungsi, tugas, dan jabatannya sebagai wakil rakyat yang amanah, maka sudah barang tentu "mereka" sedang tidak egois dan mementingkan diri sendiri. Semua yang mereka lakukan dan pertahankan, demi untuk rakyat dan masa depan bangsa.

Namun, mengapa "rakyat" dalam hal ini terutama mahasiswa, hingga kini terus melakukan demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di berbagai daerah Indonesia?

Bahkan sebelum penolakan dalam bentuk demonstrasi, berbagai pihak pun telah mencegah agar DPR tak mengesahkan UU Cipta Kerja.

Dengan demikian, tentu ada yang "salah" dalam UU Cipta Kerja. Artinya pula, DPR dan Pemerintah dalam hal ini bisa dikategorikan egois dan mementingkan diri sendiri. Pasalnya, tetap memaksa mengesahkan UU Cipta Kerja, tak bergeming dengan berbagai aspirasi hingga penolakan dalam berbagai bentuk.

Bila, DPR dan Pemerintah mementingkan rakyat dan amanah kepada rakyat, maka sudah pasti mereka tak akan memakskan kehendak mengesahkan UU Cipta Kerja dan terus bertindak seperti bangsa dan negara ini milik mereka sendiri. Tanpa menyadari, mereka yang duduk di kursi jabatan itu karena suara rakyat dan sedang dipercaya memimpin Indonesia dalam waktu sesuai masa jabatan. Bukan, malah menciptakan peraturan dan kebijakan yang tak berpihak kepada rakyat.

Bila berpihak kepada rakyat, maka jelas. Tak memaksakan mengesahkan UU yang ditentang. Sudah didemo pun tetap tak bergeming, seolah mereka adalah pemilik Republik ini.

Apa salahnya mendengarkan suara rakyat, lalu mencoba mengakomodir aspirasi, sehingga Omnibus Law secara keseluruhan yang di dalamnya ada UU Cipta Kerja tentu akan direstui rakyat.

Sekali lagi, dalam kasus khususnya Omnibus Law, UU Cipta Kerja ini, DPR dan Pemerintah, terutama Presiden, sedang bertinda dan bersikap sangat egois. Bahkan meminta rakyat yang tidak setuju untuk menolak melalui jalur hukum ke MK. 

Hal ini jelas, semakin banyak udang di balik batu dari diterbitkannya UU Cipta Kerja yang bahkan tebal halaman dan pasalnya saja ada yang diubah atau dihapus setelah disahkan DPR.

Ini adalah contoh konkrit bagaimana DPR dan Pemerintah sedang menunjukkan contoh sikap egois, sikap mau menang sendiri kepada rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun