"Senang kami mampu mengalahkan Qatar meski kami tertinggal terlebih dahulu. Pemain bekerja keras dan pantang menyerah selama pertandingan." Lalu dia juga mengungkapkan:
"Meski begitu tim masih ada kekurangan seperti penjagaan terhadap pemain lawan, posisi bagaimana bertahan, dan lain-lain. Ini yang harus kami poles untuk diperbaiki," tambah STy.
Jadi, untuk sementara dari hasil 10 laga uji coba, sejatinya sudah terbaca STy selama ini selalu mencoba menurunkan pemain terbaik berdasarkan ekspetasinya, namun sayang STy tetap belum memahami kekuatan individu pemain dan tak mau meneruskan pondasi Timnas U-19 bentukan Fakhri.
Sehingga sampai sejauh ini Timnas U-19 berproses, STy masih kalah pengamatannya dengan pemain yang dibina di depan matanya, dibanding publik sepak bola nasional yang hanya menonton lewat layar kaca.
Kita tunggu, laga ke-11 yang masih bertajuk "proses pembentukan Timnas U-19 ala STy" dalam bentuk laga uji coba yang akan kembali menghadapi Qatar pada Minggu (20/9/2020).
Apakah akan tetap kukuh dengan formasi 4-4-2, dengan memisahkan Brian, David, dan Beckam? Lalu membiarkan 2 striker di depan bermain mubazir?
Ayo Sty, jangan hambat diri Anda sendiri dan menghambat Timnas U-19 bermain dengan kekuatan yang ada. Kasih kesempatan bermain, pemain yang sudah jauh-jauh ke Kroasia, toh ini masih proses dan uji coba.