Mohon tunggu...
Tonny Trimarsanto
Tonny Trimarsanto Mohon Tunggu... -

saya http://trimarsantofilms.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jejak Paha Ayam Kampung

7 Februari 2012   00:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328607331262345590

Apakah Anda sadar bahwa pemanasan global, dan perubahan iklim menjadi ancaman paling menakutkan di tahun yang akan datang ?  Apakah kita cukup peka akan, alam yang ternyata, telah berubah. Panas yang ekstrem. Cuaca yang mengancam. Juga ketidakberdayaan manusia meratapi nasibnya ? Sebuah percakapan menyadarkan saya. Seorang petani, di Sukohardjo Jawa Tengah punya cara menarik. Langkah yang cukup aneh dalam menyikapi perubahan iklim. Pada musim panas, dengan suhu yang begitu tinggi, sang petani ini, tidak akan ke sawah pada siang hari. Namun, ia terpaksa pergi ke sawah pada malam hari. Dengan berbekal emergency lamp, ataupun petromaks, petani ini mengerjakan lahannya pada malam hari. Sampai seperti inikah ? Inilah adaptasi yang dilakukan petani. Tentu pemanasan global dan perubahan iklim butuh untuk disikapi. Lalu ? Apakah kita bisa mengurangi terjadinya pemanasan global ?  Pemanasan global terjadi karena begitu banyak jejak karbon yang dihasilkan oleh siapapun. Jumlah tertinggi, bukan hanya jejak karbon dari pabrik. Namun jejak karbon yang patut diwaspadai adalah hasil limbah rumah tangga dan transportasi. Bisa kita bayangkan, jika saat ini ( misalnya) kita harus mendatangkan ayam potong import. Berapa banyak jejak karbon yang dihasilkan untuk bisa sampai di meja makan kita. Paha ayam dari Amerika, datang dari jauh, Amerika dan singgah di rumah kita.  Belum lagi makin deras masuknya buah dan sayur impor. Mari kita hitung jejak karbonnya. Sesungguhnya, siapapun bisa mengurangi jejak karbon dari meja makan. Tentu, mengkonsumsi pangan lokal : buah, sayur, daging lokal,  jauh lebih murah. Lebih efisien dibandingkan membeli dan mendatangkannya dari  luar negeri. Mengkonsumsi produk pangan lokal, tentu, menjadi harapan. Tetapi fakta bisa berkata lain. Bukankah seperti ini sejarahnya. Jejak paha ayam kampung mungkin solusi bagi pengurangan jejak karbon.  Dan paha ayam kampung, ayam lokal mungkin lebih gurih rasanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun