Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kembali ke Abad Pertengahan di Kota Bruges

14 Juli 2022   19:49 Diperbarui: 16 Juli 2022   15:00 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan restoran di Market Square ketika pagi baru menyapa. Sumber: dokumentasi pribadi

Dari Begijnhof, sudah pasti melewati Wijngaardstratt, lalu lanjut menyusuri Katelijnestraat yang dipenuhi banyak toko suvenir, toko coklat, bir, dan sebagainya.

Tidak kuat jalan kaki? Ada kereta kuda nih. Sumber: dokumentasi pribadi
Tidak kuat jalan kaki? Ada kereta kuda nih. Sumber: dokumentasi pribadi
Di jalan penuh godaan belanja ini, langkah kaki akan tertahan berkali-kali. Mulai dari sekedar mengagumi keindahan kanal dari atas Mariabrug (Jembatan Maria), hingga swafoto di setiap sudut jalan. Dan bukan hanya itu yang menahan langkah kaki sebagian besar wisatawan.  

Tertahan di sebuah toko bir di Bruges. Sumber: dokumentasi pribadi
Tertahan di sebuah toko bir di Bruges. Sumber: dokumentasi pribadi
Beberapa toko suvenir yang juga menjual ratusan jenis bir khas Belgia ikut menarik banyak wisatawan masuk ke tokonya. 

Negara asal Georges Prosper Remi alias Herge, pencipta serial Petualangan Tintin itu, memang sangat terkenal dengan produksi birnya yang telah mendunia. Dan tentu saja, jangan lupa kelezatan coklat Belgia yang tiada duanya.

Selepas Mariabrug, pandangan mata semua pejalan di Mariastraat tidak bakal melewatkan pesona The Church of Our Lady. Sebuah gereja bergaya gotik yang dibangun pada tahun 1270-1280 dengan menaranya yang menjulang setinggi 115.6 meter.

Menara The Church of Our Lady, Bruges. Sumber: dokumentasi pribadi
Menara The Church of Our Lady, Bruges. Sumber: dokumentasi pribadi
Beberapa menit berikutnya, Simon Stevinplein sudah tampak di depan mata. Sebuah taman yang dipenuhi banyak restoran. Patung Simon Stevin, tokoh fisika dan matematika terpandang, berdiri gagah di tengah taman. 

Namun, nama tokoh kelahiran Bruges ini sama sekali kalah dibandingkan nama toko cokelat yang berdiri di depannya. Itulah "The Chocolate Line", salah satu toko coklat paling terkenal di Belgia.

Taman ini persis bersentuhan dengan Steenstraat, salah satu jalan tertua dan sekaligus kawasan belanja terkenal di kota Bruges. Jalan yang langsung mengantar semua wisatawan ke Market Square, titik utama dari kawasan bersejarah di Bruges atau "Historic Centre of Bruges".

Keramaian di Market Square yang selalu dipadatin wisatawan. Sumber: dokumentasi pribadi
Keramaian di Market Square yang selalu dipadatin wisatawan. Sumber: dokumentasi pribadi
Pusat kota bersejarah, yang telah meraih status "UNESCO World Heritage Site" sejak tahun 1998 itu, pada dasarnya berporos di dua alun-alun kota, yakni Market Square dan Burg Square.

Market Square tak pelak lagi adalah primadona wisata di kota tua Bruges. Alun-alun yang pernah menjadi pasar sejak tahun 985 kini telah berkembang menjadi kawasan wisata nomor satu di Bruges.

Puluhan restoran dan kafe bisa ditemukan di sini. Sementara jejak pasar seperti dulu hanya hadir di setiap hari Rabu pagi yang disebut Hari Pasar. Di hari itu, alun-alun ini ditempati pedagang buah, bunga, daging dan berbagai makanan ringan lainnya.

Deretan restoran di Market Square ketika pagi baru menyapa. Sumber: dokumentasi pribadi
Deretan restoran di Market Square ketika pagi baru menyapa. Sumber: dokumentasi pribadi
Namun, alun-alun ini tentu saja tidak sangat terkenal karena aktivitas pasar semata. Market Square menjadi begitu kondang karena di alun-alun ini berderet begitu banyak bangunan cantik serta bersejarah dari abad pertengahan. Sebut misalnya, Belfry of Bruges yang bak menggapai langit di atas alun-alun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun