Kecintaannya akan Yunani yang menggerakkannya untuk membangun kembali kuil Pantheon di Roma pada tahun 126. Pantheon dalam bahasa Yunani berarti "Rumah Semua Dewa". Setelah hampir 2.000 tahun, kubah kuil ini masih dipuji sebagai salah satu yang paling spektakuler di dunia.
Sejarah juga tidak melupakan ketika Hadrian memberi nama Suriah Palestina untuk daerah yang dulunya bernama Judea pasca penumpasan pemberontakan bangsa Yahudi yang dikenal dengan nama Perang Bar Kokhba (132-135M). Nama tersebut belakangan hanya disebut 'Palestina'.
Kaisar lainnya yang berada di antara deretan kaisar Romawi terbaik adalah Vespasian (69- 79), Marcus Aurelius (161-180), dan Constantine I (306- 337).
Kaisar Vespasian terkenal sebagai pendiri Dinasti Flavian yang memerintah Romawi selama 27 tahun. Di era kaisar inilah, kota Roma sekali lagi menyaksikan konstruksi berbagai bangunan kolosal. Satu di antaranya adalah Colosseum. Sayang sekali ketika Colosseum selesai pada tahun 80, kaisar Vespasian telah meninggal dunia setahun sebelumnya.
Sementara itu, Kaisar Marcus Aurelius, yang juga dianggap sebagai salah satu dari "Five Good Emperors", juga termasuk salah seorang kaisar yang paling dihormati dalam sejarah Romawi. Kaisar yang terlibat banyak pertempuran selama masa pemerintahannya itu, dikenal menaruh minat yang kuat atas filsafat, khususnya Stoikisme.
Sebagai penghormatan bagi sang kaisar, sebuah monumen telah didirikan untuknya di Piazza Colonna, yakni Column of Marcus Aurelius. Dan sebuah patung berkuda lainnya yang kini tersimpan di Museum Capitoline, Roma.
Romawi masih memiliki satu kaisar lain yang juga sangat termasyhur dalam sejarah panjangnya. Siapa lagi kalau bukan Kaisar Constantine I atau tenar dengan julukan "Constantine the Great" atau Konstantin yang Agung. Begitu naik takhta, sang kaisar langsung membuat banyak gebrakan.
Kaisar ini melakukan banyak reformasi di berbagai bidang. Misalnya, restrukturisasi pemerintah dengan memisahkan kewenangan sipil dan militer. Konstantin I juga memperkenalkan 'solidus', yakni koin emas baru yang menjadi standar mata uang di Byzantium dan Eropa selama lebih dari seribu tahun.
Peminat sejarah juga tidak melupakan nama kaisar ini yang merubah nama Byzantium menjadi Constantinople (sekarang Istanbul). Begitupun ketika sang kaisar memutuskan untuk menjadi seorang Kristen pada tahun 312. Kaisar Konstantin I pun dikenal sebagai "The First Christian Emperor". Dan berkat sang kaisar pula, maka sejak tahun 313, pasca Maklumat Milan, Pemerintah Romawi menetapkan toleransi bagi Kekristenan di dalam kekaisaran Romawi.
Selain kaisar-kaisar terbaik di atas, Romawi juga tercatat memiliki beberapa kaisar terburuk dalam sejarahnya. Bahkan ada yang dicap sebagai kaisar kejam dan gila. Dua di antaranya adalah Caligula (37- 41) dan Nero (54- 68).
Gaius Caesar Augustus Germanicus atau yang terkenal dengan nama Caligula adalah kaisar Romawi ke-3 yang naik takhta pada tahun 37. Tetapi, hanya sekitar 4 tahun kemudian, kaisar ini mati terbunuh pada tahun 41. Pembunuhan yang konon berupa konspirasi besar antara Pasukan Praetorian, Senator Romawi dan anggota istana.