Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tuan Rumah Olimpiade, dari Untung hingga Buntung

27 Juli 2021   16:54 Diperbarui: 28 Juli 2021   08:09 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekas venue yg kini terlantar. Sumber: thanassis stavrakis / AP / theguardian.com

Perubahan signifikan mulai terjadi di era Juan Antonio Samaranch, tokoh olahraga asal Barcelona, Spanyol yang sangat terkenal. Olimpiade pun mulai melirik berbagai peluang pendapatan dari sektor media televisi, iklan, dan sebagainya. Dan sejak Olimpiade Musim Panas di Los Angeles, pesta Olimpiade pun tidak pernah lagi lepas dari dukungan sponsor raksasa.

1984 Summer Olympics (Los Angeles 1984) yang berlangsung di Los Angeles adalah tonggak bersejarah dalam penyelenggaraan Olimpiade. Inilah penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas pertama yang sukses meraih keuntungan sejak tahun 1932.

Dengan biaya penyelenggaraan ala paket hemat sekitar 413 juta dolar saja, Panitia Los Angeles 1984 sukses meraup keuntungan lebih dari 250 juta dolar AS. Suatu pendapatan yang mencengangkan kala itu. Sukses Los Angeles (LA) pun membuat minat berbagai kota dunia untuk menjadi tuan rumah meningkat tajam.

sumber: latimes.com
sumber: latimes.com

Los Angeles 1984 ini awalnya tidak banyak menarik minat calon penyelenggara. Betapa tidak, pasca kerugian besar dari penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas di Montreal (1976), tidak banyak kota yang tertarik menjadi tuan rumah Olimpiade edisi ke XXIII ini.

Alhasil, dari dua kota yang ikut bidding sebagai tuan rumah, yakni Los Angeles dan Teheran, hanya LA yang paling serius. Dan dalam IOC Session ke-80 di Athena, 18 Mei 1978, LA akhirnya ditetapkan sebagai Tuan Rumah Olimpiade 1984. Teheran sendiri sudah mengundurkan diri karena masalah internal di Iran.

Sukses Los Angeles tentunya bukan suatu kebetulan. Jika Montreal 1976 menghabiskan biaya fantastis untuk pembangunan berbagai proyek infrastruktur, maka tidak demikian dengan LA yang justru berusaha memanfaatkan semua infrastukur yang sudah ada.

Hanya terdapat dua venue baru yang dibangun khusus untuk Olimpiade LA ini, yakni Olympic Velodrome yang sebagian besar didanai 7-Eleven dan Olympic Swim Stadium oleh McDonald's. 

Selain itu, Panitia Pelaksana Olimpiade LA yang dipimpin Peter Ueberroth juga sukses meraup tambahan laba sebesar 225 juta dolar dari penjualan hak siar ke stasiun tv ABC (American Broadcasting Company).

Peter Ueberroth di cover TIME. Sumber: Time / www.gizmodo.com
Peter Ueberroth di cover TIME. Sumber: Time / www.gizmodo.com

Dengan kesuksesan ini, tidak heran Peter Ueberroth mendapat sanjungan di mana-mana. Majalah berita paling bergengsi di dunia saat itu, yakni TIME pun memberikan penghormatan ke Ueberroth di sampul depannya sebagai "Man of the Year". Suatu penghargaan yang biasanya diberikan ke tokoh-tokoh dunia ternama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun