Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Balada Run dan Manhattan, Dua Pulau yang Ditukar di Abad ke-17

7 Juni 2021   15:36 Diperbarui: 9 Juni 2021   02:52 2733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Manhattan-NYC yang dipenuhi gedung pencakar langit. Sumber: koleksi pribadi

Di Manhattan juga membentang jalan-jalan paling masyhur di Amerika, di antaranya Wall Street, Broadway dan Fifth Avenue. Belum lagi deretan gedung pencakar langit yang memadati kawasan Lower Manhattan hingga Midtown Manhattan.

Manhattan (hijau) dan Peta Kota New York. Sumber: Julius Schorzman / wikimedia
Manhattan (hijau) dan Peta Kota New York. Sumber: Julius Schorzman / wikimedia
Dengan semua reputasi di atas, wilayah Manhattan pun dikenal sebagai salah satu kawasan paling bergengsi tidak hanya di Amerika, tetapi di dunia. Harga property di Manhattan berharga selangit. Bahkan disebut-sebut sebagai salah satu yang termahal di dunia, selain Monaco, Hong Kong, dan London.

Sejarah Manhattan sendiri berawal dari dibangunnya sebuah benteng pertahanan oleh Belanda pada tahun 1624 di Lower Manhattan. Benteng yang disebut "Fort Amsterdam" itu juga merupakan pos perdagangan Belanda saat itu. Dan di sinilah cikal bakal lahirnya kota New York.

Lower Manhattan - New York. Sumber: koleksi pribadi
Lower Manhattan - New York. Sumber: koleksi pribadi
Peter Minuit yang saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Koloni Belanda Baru kemudian membeli seluruh pulau ini dari Penduduk Asli Amerika yang dipercaya berasal dari suku Indian Canarsee. Anda tahu berapa harganya?

Pulau Manhattan hanya dibeli dengan imbalan barang senilai 60 guilder Belanda pada tanggal 24 Mei 1626. Nilai transaksi yang diperkirakan setara dengan 24 dolar AS saat ini. Manhattan pun dinamakan "New Amsterdam".

Namun, pada tahun 1664, wilayah ini dan sekitarnya jatuh ke tangan Inggris, pesaing Belanda paling sengit saat itu. Nama koloni ini lalu berganti nama menjadi New York setelah Raja Charles II dari Inggris memberikan tanah jajahan ini ke saudaranya, Duke of York. Apakah Belanda akan tinggal diam? Tentu saja tidak.

Peta Kepulauan Banda. Sumber: Lencer / wikimedia
Peta Kepulauan Banda. Sumber: Lencer / wikimedia
Sementara itu, nun jauh di Kepulauan Banda - Maluku yang sudah kondang dengan julukan "Spice Islands" terjadi perseteruan yang sama antara Belanda dan Inggris. 

Belanda yang ingin memonopoli perdagangan pala di kawasan itu sudah menguasai pulau-pulau besar di Banda, seperti Banda Neira dan Lontor. Tetapi, Belanda juga berhasrat merebut Pulau Run, satu-satunya pulau yang dikuasai Inggris. Perang pun tidak terelakkan.

Pulau Run sebetulnya hanya satu dari pulau-pulau terkecil di Kepulauan Banda, yang merupakan bagian dari Maluku (Molluccas). Pada tahun 1616, penduduk asli pulau ini menyatakan kesetiaan ke Inggris yang saat itu diwakili perusahaan dagang "East India Company". Meskipun kecil, Pulau Run mempunyai nilai sangat tinggi di abad ke-17 karena keberadaan pohon pala di pulau itu.

Buah pala yg diburu di abad ke-17. Sumber: Santhosh Varghese /shutterstock
Buah pala yg diburu di abad ke-17. Sumber: Santhosh Varghese /shutterstock
Pada tanggal 25 Desember 1616, Kapten Nathaniel Courthope dan Zachary Barnett Duncan tiba di Run untuk mempertahankan pulau ini dari klaim VOC-Belanda (Dutch East India Company). Sebuah perjanjian dengan penduduk setempat pun ditandatangani yang menerima Raja Inggris James I sebagai pemimpin berdaulat di pulau ini.

Belanda pun marah dengan manuver Inggris karena dapat mengancam rencana monopoli mereka akan jalur rempah yang sangat menguntungkan kala itu. Belanda pun mengepung Run. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun