Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mau Jadi "Jet Set", tapi Dapat "Jet Lag"

4 November 2020   11:56 Diperbarui: 4 November 2020   17:11 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jet lag. Sumber: Tess Richards/www.latimes.com

Siapa yang suka traveling atau bepergian? Pasti banyak. Apalagi ke destinasi baru yang unik nan menarik. Tidak heran, gaya hidup ala Jet set pun seakan menjadi tren masyarakat terkini.

Pilihan berwisata pun kian beragam. Baik dari segi destinasi yang dituju, durasi perjalanan, maupun moda transportasi yang digunakan.

Jika bepergian ke destinasi yang jauh, maka transportasi udara sudah pasti menjadi pilihan utama. Dan sering juga menjadi satu-satunya opsi yang tersedia.

Perjalanan dengan pesawat untuk rute jauh kerap begitu lama. Bukan lagi tiga-empat jam, tapi bisa belasan jam. Lalu, dengan durasi seperti itu, pesawat pun akan melintasi rute yang jauh dan menembus zona waktu yang berbeda.

Di sinilah muncul resiko yang selalu ingin dihindari. Apalagi, kalau bukan si "Jet lag".

Jakarta ke Sydney-Australia, misalnya, dapat ditempuh sekitar 7 jam. Dan ada perbedaan waktu 4 jam. Sydney lebih cepat 4 jam dari Jakarta. Apakah bisa kena Jet lag? Bisa saja, meskipun tidak banyak yang mengalaminya.

Namun, bagaimana kalau Anda bepergian ke New York di AS?

Ritme tidur pun dipastikan berubah drastis. Selain rute Jakarta-New York memakan waktu lebih dari 21 jam via satu kali transit di kota lain, juga ada perbedaan waktu signifikan hingga 12 jam.

New York lebih lambat 12 jam dari Jakarta. Artinya, ketika masih jam 06.00 (pagi) di kota berjuluk "Big Apple" itu, di Jakarta sudah jam 18.00 sore.

Maka tidak mengherankan di hari-hari pertama di negara itu, banyak pelancong mengalami ketidaknyamanan (discomfort) akibat kekacauan jadwal tidur yang dikenal dengan nama Jet lag. Jadi, apakah yang disebut Jet lag itu?

Menurut berbagai sumber, Jet lag adalah kondisi psikologis yang diakibatkan terjadinya perubahan ritme sirkadian atau jam biologis, karena sebuah perjalanan cepat jarak jauh dan melintasi beberapa zona waktu. Sedangkan jam biologis kita masih sama dengan zona waktu sebelumnya. Jam biologis biasanya mengontrol kapan kita bangun dan kapan kita tidur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun