Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Adu Balapan ala "Makepung" di Jembrana

8 Agustus 2020   10:23 Diperbarui: 10 Agustus 2020   01:54 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makepung di Jembrana. Sumber: Koleksi pribadi

Makepung yg atraktif. Sumber: Koleksi pribadi
Makepung yg atraktif. Sumber: Koleksi pribadi
Mulai dari garis start hingga finish selalu menyajikan keseruan yang mendebarkan. Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan Balapan Formula 1, tapi di 'Formula' Makepung pun ada tikungan tajam yang menebar ketegangan dan aksi-aksi sensasional dari para joki.

Dan seperti lazimnya setiap atraksi budaya yang menarik, berita-berita dan foto-foto dari ajang ini pun menyebar ke seantero negeri. Apalagi di era ketika sosmed dan berbagai platform percakapan lainnya begitu mendominasi sumber informasi.

Begitulah, untuk menjawab antusiasme yang tinggi tersebut, sekaligus demi melestarikan tradisi Makepung, maka Pemda setempat pun mulai menjadikannya sebagai acara budaya tahunan. Selanjutnya,  menempatkan atraksi budaya ini dalam agenda tahunan di "Bali Calendar of Events". Beberapa kejuaraan Makepung pun diselenggarakan, misalnya Bupati Cup, Gubernur Cup dan Jembrana Cup. Sayang sekali pandemi covid-19 telah menghadang laju Makepung ini.

Selain itu, aturan-aturan lomba pun mulai diatur. Kondisi kompetisi juga ditetapkan. Dalam aturan perlombaan, misalnya, para peserta dibagi dalam dua kelompok berbeda. Ada kelompok Ijogading Barat dengan bendera hijau. Dan ada kelompok lainnya yang disebut Ijogading Timur berbendera merah.

Pembagian ini konon berdasarkan aliran Sungai Ijo Gading yang membelah ibu kota Kabupaten Jembrana. Hal lainnya terkait dengan kriteria pemenang. Hanya ada juara kelompok dan tidak ada juara individu.

Kerbau-kerbau yg bersiap lomba. Sumber: Koleksi pribadi
Kerbau-kerbau yg bersiap lomba. Sumber: Koleksi pribadi
Pagi itu, di suatu akhir pekan di awal September ceria, langit jembrana begitu berbinar. Seakan ikut merasakan antusiasme warga masyarakat Jembrana yang siap menyaksikan Makepung. Jalan-jalan di sekitar salah satu sirkuit Makepung terlihat lebih ramai dari biasanya. Ratusan kerbau dengan pasangan masing-masing pun sudah nyalon sejak subuh, bak pengantin yang siap ke pelaminan.

Di salah satu sudut sirkuit berbentuk U nan luas itu, telah berkumpul ratusan fotografer, jurnalis, dan wisatawan. Sementara, di sepanjang trek yang akan dilewati, juga sudah mulai dipenuhi warga lokal yang tidak mau melewatkan hiburan nan atraktif ini. Dan tentunya juga gratis!

Trek sirkuit sekitar 2 km itu sudah disiapkan. Panitia ikut sibuk mengatur penonton agar berdiri di sisi kiri-kanan trek dan wajib berhati-hati. Di Makepung ini, resikonya bukan hanya bisa ditabrak kerbau, tapi kerbau berikut gerobaknya. Bisa fatal, bukan?

Di lapangan yang mulai sesak dengan puluhan pasangan kerbau, para fotografer mulai membidik kameranya. Klik, klik, klik! Seakan 'mencuri start' memotret model di belakang panggung. Memang menarik juga memotret wajah kerbau yang didandanin. Close up!

Kerbau yg tampil modis. Sumber: Koleksi pribadi
Kerbau yg tampil modis. Sumber: Koleksi pribadi
Kerbau-kerbau lomba ini tampil bak peragawan. Mereka terlihat kinclong, dengan kulit bersih dan hiasan leher yang disebut keroncongan dan mahkota berwarna keemasan. Sungguh modis! Sedangkan gerobak-gerobak juga dipasangi bendera masing-masing kelompok -- hijau dan merah.

Inilah pesta para kerbau Jembrana. Joki-joki dengan seragam hijau dan merah ada di mana-mana. Suasana bak sebuah pasar kerbau yang besar. Oh, mungkin bukan pasar, tapi 'pesta' para kerbau dan jokinya! Inilah Makepung!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun