Mohon tunggu...
Tonny Cryocord
Tonny Cryocord Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai konsultan pada jasa penyimpanan / bank tali pusat bayi (terapi tali pusat bayi)\r\nPT cryocord Indonesia 085285008088\r\nemail. tonny.ptci@gmail.com\r\nwww.cryocord.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terapi Tali Pusat Memberi Harapan Baru

12 Juli 2014   15:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:34 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rani (25 ), ibu muda yang baru saja mengetahui dirinya hamil, duduk dengan gelisah di ruang praktik dokter. Hatinya mendua, di satu sisi dia bahagia akan menjadi calon ibu. Tapi, di sisi lain dia amat takut terhadap kemungkinan bayinya menderita kelainan. Penyakit kelainan darah turunan yang menimpa keluarga saudara kandungnya, telah memengaruhinya secara psikis.
“Bukannya saya tidak mau hamil, dok. Dua dari tiga putri kakak saya menderita talasemia, mereka harus transfusi darah dua kali setiap minggunya. Saya khawatir anak saya nanti seperti itu juga. Saya melihat sendiri beban yang ditanggung kakak saya baik moril maupun materiil. Sepertinya berat sekali,” ujar Ny. Rani sambil menyusut air matanya.

“Jangan terlalu khawatir, Bu . Kan belum tentu anak ibu mengalami hal yang sama. Apalagi sekarang sudah ada terapi canggih untuk talasemia,” kata dokter berusaha menghibur.
Wajah Ny. Rani mendadak cerah, “Terapi apa Dok?” ujarnya antusias.
“Terapi dengan darah tali pusat. ”
“Lho, kok bisa ya, Dok?” kata Ny. Rani heran.
“Ya, sekarang sudah bisa Bu, asalkan waktu lahir darah tali pusat anak ibu diambil dan disimpan di bank tali pusat,” ujar dokter menerangkan.
Selang setengah jam kemudian Ny. Rani kelihatan semangat bertanya segala hal tentang darah tali pusat, yang disebut dokter sebagai terapi masa depan itu. Terapi untuk penyakit-penyakit yang selama ini sulit untuk disembuhkan.

“Stem cell”
Dari zaman dahulu sudah tersebar mitos bahwa sisa tali pusat bayi yang dikeringkan, bisa dipergunakan untuk mengobati pemiliknya bila sedang sakit parah. Keluarga yang percaya pada mitos itu, sampai sekarang masih banyak yang mengeringkan dan menyimpan sisa tali pusat anak-anak mereka. Saat anak sakit, tali pusat itu direndam dengan air hangat, lalu air bekas rendamannya diminumkan pada anak. Entah benar tali pusat kering itu yang mujarab atau tidak, tetapi nyatanya anak-anak itu memang sembuh setelah minum air rendaman tali pusat mereka sendiri.

Baru 1963, lewat penelitian kedokteran terungkap, yang bisa dipergunakan untuk mengobati penyakit bukan tali pusatnya, tetapi darah yang diambil dari tali pusat itu beberapa saat setelah bayi dilahirkan.
Darah tali pusat (umbilical cord blood ) bisa digunakan untuk terapi, karena mengandung stem cell (sel induk) yang mampu memproduksi sel-sel darah baru seperti sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Stem cell juga mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh sampai menggantikan jaringan yang rusak.
Stem cell merupakan sel yang belum terspesialisasi, namun mempunyai kemampuan berkembang biak tanpa batas menjadi sel jenis lain. Kemampuan tersebut, memungkinkan stem cell memperbaiki kerusakan tubuh dengan menyediakan sel-sel baru untuk memperbaiki kelainan tersebut.
Pencangkokan darah tali pusat pertama kali dilakukan pada anak penderita anemia fanconi di Paris 1988. Kelainan itu berupa penyakit keturunan yang menyerang sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan penurunan produksi semua jenis sel darah. Dengan pencangkokan stem cell ke tulang belakang, produksi sel-sel darah dapat normal kembali. Keberhasilan pencangkokan itu memberi peluang baru dalam pemanfaatan darah tali pusat yang sebelumnya tidak diketahui.

Menurut National Marrow Donor Program (NMDP) USA, sampai saat ini stem cell yang terkandung di darah tali pusat, sudah bisa mengobati 72 penyakit seperti kanker, kerusakan pada sumsum tulang belakang, kelainan pada darah, dan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme tubuh. Selain itu, metode ini sedang diteliti kemampuannya untuk mengobati penyakit jantung, cedera pada tulang belakang, stroke, lever, dan diabetes.
Metode pengobatan ini dilakukan dengan mentransplantasikan stem cell ke organ yang rusak. Sesuai sifatnya, stem cell akan berkembang menjadi sel baru sehingga bisa memperbaiki jaringan yang sudah rusak tersebut. Banyaknya stem cell yang ditransplantasi, disesuaikan dengan berat badan penderita. Setiap kilogram berat badan dibutuhkan sekitar 15 juta – 20 juta stem cell.

Kelebihan terapi dengan stem cell adalah mengurangi risiko penolakan oleh tubuh dan menurunkan risiko penularan waktu terjadi pencangkokan.
Selain itu, yang memanfaatkan stem cell tersebut tidak hanya pemiliknya, tetapi juga bisa digunakan oleh saudara kandung dan orang tua, asalkan mempunyai kecocokan dalam struktur gen dan golongan darah. Bila dimanfaatkan oleh saudara kandung, tingkat kecocokannya mencapai 50 s/d“ 70%. Sedangkan bila digunakan orang tua , kecocokannya hanya 25 s/d 50%.

Cara pengambilan dan penyimpanan
Bila berminat menyimpan darah tali pusat anak di bank tali pusat, saat kehamilan berlangsung sudah harus mendaftarkan diri ke bank tali pusat. Setelah menandatangani kontrak, akan dibekali kit pengambilan darah yang berisi kantong darah, tabung untuk menyimpan darah ibu, dan alat untuk mengambil darah. Kit tersebut diserahkan kepada dokter kandungan yang membantu persalinan. Bank tali pusat bisa dihubungi 24 jam. Mereka akan mengatur pengambilan, pengiriman, dan pemrosesan darah tali pusat dengan segera.
Darah tali pusat diambil tepat beberapa saat setelah proses kelahiran bayi. Tali pusat yang terhubung dengan plasenta (ari-ari) diklem dan dipotong. Dokter akan mengambil darah sekitar 22,5 ml dari tali pusat, kemudian disimpan dalam kantong steril. Di dalam 22,5 ml darah yang diambil tersebut bisa didapat sekitar 800 juta stem cell.

Setelah dikirim ke bank tali pusat, proses selanjutnya adalah memeriksa terlebih dulu kondisi darah ibu yang diambil bersama darah tali pusat. Bila sudah tercemar oleh bibit penyakit seperti AIDS, cytomegalovirus atau hepatitis, proses penyimpanan darah tali pusat tidak dilanjutkan. Stem cell disimpan di ruang pengawetan dalam tabung nitrogen cair yang bersuhu minus 196 derajat celcius di cord blood bank (bank darah tali pusat).
Selama penyimpanan di bank tali pusat, dilakukan pemantauan kondisi stem cell secara perodik agar mutunya selalu terjaga. Penyimpanan bisa dilakukan selama pemilik darah tali pusat menginginkannya. Dengan teknologi kedokteran yang canggih, populasi stem cell di bank tali pusat bisa diperbanyak. Jadi, pemilik tidak usah khawatir kehabisan stok stem cell.

Apakah itu stem cell (sel punca)?
Tubuh manusia memilik ratusan jenis sel yang berbeda yang penting untuk kesehatan kita setiap hari. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menjaga tubuh kita bekerja setiap harinya, seperti membuat jantung kita berdetak, otak kita berpikir, ginjal membersihkan darah kita, mengganti kulit yang terkelupas, dan seterusnya. Tugas khusus dari stem cell adalah untuk menciptakan berbagai jenis sel tersebut. Stem cell adalah sumber untuk sel-sel baru. Pada saat stem cell membelah, mereka dapat memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lain. Contohnya, stem cell di kulit dapat menciptakan lebih banyak stem cell kulit atau mereka dapat membuat sel kulit terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti membuat pigmen melanin.
Ilmuwan dan dokter sangat gembira tentang jenis baru stem cell yang dikenal sel “iPS”. Alasan mengapa kita gembira adalah karena sel iPS memiliki sifat yang hampir sama dengan stem cell embrionik, namun tidak terbuat dari embrio. Sehingga sel iPS tidak memiliki permasalahan etik. Selain itu, sel iPS dapat dibuat dari sel yang bukan stem cell dari tubuh pasien sendiri, yang berarti sel iPS dapat diberikan kembali kepada pasien tanpa resiko rejeksi imun, dimana merupakan permasalahan yang sangat penting bagi transplantasi stem cell manapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun