Om Sole bercerita pengalamannya tersebut juga didukung dengan fakta dan data yang jelas sehingga benar-benar meyakinkan saya.
Beliau bercerita sambil memperlihatkan kepada saya buah hasil usahanya yang telah diraih dengan kerja keras yang baik. Mantap deh.
Bapak dari lima orang anak itu juga memberi kesaksian bahwa dia memulai perjalanan kehidupan keluarganya dari awal yang sangat penuh kesulitan dan hidup apa adanya bahkan berkekurangan. Â
Namun akhirnya dia dapat bekerja keras dengan progres yang baik dengan mendapat dukungan dari kopdit Swastisari.
Saya sejujurnya terkesan dengan kisah singkat perjalanan kehidupan keluarga om Sole yang dia ceritakan tersebut.
Dalam batin, Â saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena Dia mulai membawa saya pada VISI yang dulu saya bangun dan juga Dia tanamkan dalam lubuk hati terdalam saya sejak masih dibangku perkuliahan. Â
Visi saya untuk membantu membangun dan memajukan kesejahteraan ekonomi dan pendidikan di Indonesia, Â khususnya di daerah NTT dengan dimulai dari melakukan hal-hal kecil.
Visi itu menjadi sebuah keterbebanan dalam hati saya yang terbawa hingga kini, Â dengan melihat realitas kehidupan masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mau dibilang masih tertinggal dalam hal ekonomi dan pendidikan.
Membahas tentang masalah ekonomi, Â berdasarkan data yang dirilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir dari harian kompas. com tanggal 24 januari 2020, melaporkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9.41 persen dari jumlah penduduk per maret 2019 atau mencapai 25,14 juta jiwa.
Bahkan yang lebih spesifik, Â dari data publikasi statistik yang dirilis BPS per desember 2019, dilaporkan juga bahwa NTT masih menduduki urutan ketiga daerah termiskin di Indonesia dengan persentase sebesar 21,03 persen setelah papua barat sebanyak 22.66 persen dan Papua sebagai daerah termiskin di Indonesia dengan persentase kemiskinan sebesar 27,43 persen.
Walaupun berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh BPS NTT tanggal 15 Januari 2020, seperti dilansir dari detikindonesia.co bahwa kemiskinan di NTT menurun 0.47 persen, Â namun tetap saja progres itu tidak mengubah posisi NTT menjadi daerah termiskin ketiga di Indonesia. Â