Jujur saja, saya yang merupakan penulis amatiran yang baru beberapa bulan bergabung menulis di kompasiana (kompasianer baru), baru hanya menghasilkan 20-an artikel, namun saya cukup bangga dengan pencapaian tersebut. Â
Awalnya sempat berkomitmen untuk membuat tulisan dan nge-post tulisan tersebut dua hari sekali, namun kadang itu hanya sebatas komitmen tanpa tindakan konkrit.
Sebelumnya kurang lebih tiga minggu lamanya saya tidak sempat buat tulisan dan nge-post. Akhirnya sekarang mulai bangkit dan berkobar lagi gairah yang besar untuk mulai menulis.
Bukan hanya kegiatan menulis yang sempat stagnan sebelumnya, tetapi kebiasaan dan kewajiban saya membaca setiap hari minimal 3 artikel kompasiana dan minimal 10 halaman buku cetak atau e-book dll, juga tidak berjalan dengan mulus lagi.
Bagi saja, wajarlah, itulah sebuah proses, sebuah perjalanan hidup. Ada yang mengatakan bahwa hidup itu seperti roda yang berputar, kadang kita naik atau ada pencapaiaan yang tinggi dan sebaliknya kadang turun. Mungkin itu yang saya alami dan rasakan.
Semangat perjuangan literasi saya terjadi fluktuasi/naik turun. Tapi tak apalah, namanya juga proses, pasti tidak berjalan mulus sesuai ekspektasi awalnya.
Intinya adalah jika dalam sebuah usaha untuk mencapai sesuatu, jika dalam prosesnya ada penurunan dan usaha yang dilakukan sempat stagnan maka yang diperlukan adalah sebuah kesadaran akan keadaan itu untuk bisa bangkit kembali. Kesadaran sebagai awal membangkitkan semangat yang membara lagi.
Hal itu kedengarannya mudah, namun ternyata sulit juga bagaimana langkah menyadarkan diri dan menstimulasi diri untuk maju. Seperti saya yang kadang sadar dengan keadaan, namun hanya sebatas itu saja. Tidak ada langkah konkrit lebih lanjut untuk memanifestasikan kesadaran itu lewat tindakan konkrit.
Saat-saat seperti itu, kadangkalanya kita tidak bisa hanya mengandalkan diri sendiri. Kita membutuhkan motivasi dan isnpirasi dari orang lain.
Ya, itu salah satu kunci penting yang saya alami dan lakukan. berjalan keluar dari zona nyaman mengunjungi orang lain untuk bisa dijadikan inspirasi dan motivasi.
Minggu lalu saya sempat bertemu dengan Kak Arnold Adoe, salah seorang kompasianer aktif yang cukup senior dalam kegiatan bersama organisasi. Kami sempat sepakat untuk bisa bertemu agar dapat sharing bersama tentang kegiatan menulis di kompasiana.
