Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Iseng-iseng Berisiko

5 Juli 2020   22:30 Diperbarui: 5 Juli 2020   22:29 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jawaban yang terkesan ringan dan memprihatin, ketika mendengar jawaban tersangka penyebar hoaks adalah karena sekedar iseng.

Banyak orang menganggap keisengan sebagai hal biasa, sepele untuk lucu-an saja tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain dan masyarakat luas juga terhadap diri pelakunya.

"lucu-lucuan" menjadi sebaliknya Tidak Lucu. Iseng-iseng dan coba2 menjadi berisiko...mari pikir dan zikir sebelum coba-coba dan iseng, pikirkan dampaknya...

"Duh! hampir aja kena! Kena apa, pak? "ini bu, coba lihat bapak hampir dapat lotere tapi sayang belum rezeki, bu. "Sudahlah, pak. jangan berangan-angan, stop pasang lotere, semua itu hanya akan menghabiskan uang saja untuk hal yang sia-sia. 

Kebutuhan kita banyak sekali, pak. untuk bayar uang sekolah, untuk makan sehari-hari, dll. "tenang bu, doain aja nanti kalo dapat kita bisa kaya raya bu. "Pak, supaya hidup cukup, kita harus kerja keras, jangan pernah mengharapkan apalagi menggantungkan diri dari hal2 mengadu keberuntungan seperti lotere. Demikian kutipan pembicaraan di suatu keluarga kecil yang sangat sederhana.

Istilah yang paling sering kita dengar dalam bahasa pergaulan sehari-hari adalah Iseng-iseng berhadiah, namun judul artikel ini ingin mengingatkan kita agar berhati-hati dalam melangkah...berhati2 dengan keisengan, Iseng-iseng Berisiko! 

Selain faktor niat dan kesempatan, hal-hal negative seperti : judi, minuman keras, narkoba, hingga fraud seringkali diawali oleh rasa ingin tahu, iseng-iseng, kemudian meningkat, terdorong/tergoda untuk mencoba, exciting dan challenging bahkan menimbulkan rasa penasaran, menjadi ketagihan (adiksi) hingga akhirnya terjerumus, terjebak, hancur dan berujung petaka dan penyesalan.

Sebagai contoh sederhana, judi bukanlah cara yang baik dan cepat untuk menjadikan seseorang menjadi kaya. Dalam berjudi, bila ia menang akan membuat pelakunya ketagihan untuk terus menangguk keuntungan, namun sebaliknya bila ia kalah akan menimbulkan rasa penasaran bagi pelakunya, bagaimana agar uang bisa kembali. Dari hal tersebut,  hendaknya kita hati-hati dengan keisengan dan coba-coba yang bersifat negative, pikirkan lebih jauh dampak dan akibatnya. 

Tidak sedikit orang yang menyesal karena ulahnya sendiri hanya karena berawal dari sekedar iseng dan coba-coba.

Fraud pun demikian, sebelumnya tidak terbersit niat untuk berbuat fraud, namun kuatnya pengaruh lingkungan dan berbagai faktor seperti lifestyle, pola hidup konsumtif, persaingan menjadikan orang lain sebagai parameter status social, dll mendorong seseorang iseng dan mencoba2. 

Dari upaya coba2 dan terbukanya kesempatan untuk berbuat fraud membuat ia menjadi semakin berani dan ketagihan hingga akhir tertangkap dan dijebloskan ke penjara. 

Baru-baru ini ramai diberitakan di media cetak dan elektronik, KPK menyampaikan informasi bahwa kecenderungan usia pelaku fraud jauh lebih muda dari trend usia pelaku fraud sebelum-sebelumnya hendaknya menjadi perhatian bagi kita semua.

Fondasi spiritual yang kokoh dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari menjadi kunci utama dalam mengendalikan diri dan menangkal hal-hal negative tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun